Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri perbankan optimistis penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) akan tetap sesuai target tahun ini. Pasalnya, pemulihan ekonomi nasional akan lebih didorong oleh segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
SVP Micro Development and Agent Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Ashraf Farahnaz menyebutkan pemerintah kembali memberikan kepercayaan kepada Bank Mandiri untuk untuk menyalurkan KUR sebesar Rp31 triliun pada 2021.
Realisasi Penyaluran KUR Bank Mandiri tahun 2020 per 31 Desember sebesar Rp24,76 triliun atau sudah memenuhi kuota KUR yang diberikan ke Bank Mandiri. Penyaluran KUR didominasi sektor produksi sebesar Rp14,67 triliun atau sebesar 59,27% dari total penyaluran.
"Bank Mandiri berkomitmen dapat menjaga kepercayaan pemerintah kepada perseroan dalam menyalurkan pembiayaan KUR sesuai kuota yang ditetapkan," katanya, belum lama ini.
Adapun, untuk strategi 2021 yang akan dilakukan antara lain bekerja sama dengan debitur korporasi Bank Mandiri di sektor produksi seperti pertanian, perikanan, serta industri pengolahan yang dapat berperan sebagai offtaker dan memberikan rekomendasi penyaluran KUR atas mitra-mitra binaan dalam konsep value chain.
"Strategi lain yang dilakukan Bank Mandiri untuk mendorong percepatan penyaluran KUR adalah dengan memanfaatkan platform digital Mandiri Pintar," katanya.
Mandiri Pintar adalah sebuah aplikasi kredit berbasis smartphone (Android), merupakan terobosan Bank Mandiri dalam hal digitalisasi pengajuan kredit mikro produktif sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih cepat kepada nasabah.
Terpisah, Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Mucharom pun optimistis menyalurkan KUR sesuai target pemerintah. Adapun, BNI dipercaya oleh pemerintah untuk menyalurkan KUR sebesar Rp32 triliun pada tahun 2021. Jumlah tersebut meningkat sebesar 45% dibandingkan dengan alokasi plafon KUR BNI 2020 yang sebesar Rp22 triliun.
Dia menuturkan strategi BNI dalam menyalurkan KUR adalah menciptakan ekosistem dan klastering, mengoptimalkan value chain debitur korporasi, penggunaan aplikasi kredit secara digital melalui BNI e-form, referal dari agen 46, serta bekerja sama dengan fintech atau e-commerce.
"Dengan strategi tersebut didukung oleh implementasi vaksin Covid-19, BNI optimis dapat menyalurkan KUR secara optimal di tahun 2021. Tentunya tidak lepas juga dari dukungan pemerintah melalui perpanjangan stimulus untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional," sebutnya.
Adapun, pemerintah telah berkomitmen meningkatkan anggaran subsidi bunga KUR 2021 sebesar Rp7,6 triliun. Pemerintah juga memutuskan untuk memberikan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen selama 6 bulan. Dengan demikian, plafon KUR di 2021 menjadi sebesar Rp253 triliun, meningkat dibandingkan plafon yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar Rp220 triliun.
Penyaluran KUR hingga 21 Desember 2020 telah mencapai Rp188,11 triliun, atau sekitar 99 persen dari target 2020 yang ditetapkan sebesar Rp190 triliun. KUR telah disalurkan kepada sekitar 5,81 juta debitur dengan outstanding sebesar Rp226,5 triliun dan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) KUR tercatat relatif rendah di posisi 0,63 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel