Sriwijaya Air SJ182 Jatuh, Lokasi Black Box Ditemukan

Bisnis.com,10 Jan 2021, 16:05 WIB
Penulis: Saeno
Tim patroli laut Bea Cukai dari Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Tanjung Priok turut melakukan pencarian terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak yang hilang kontak di sekitaran perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (09/01)./Humas Bea Cukai

Bisnis.com, JAKARTTA - Lokasi black box pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu sudah dapat diidentifikasi.

Hal itu disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto seperti diberitakan Kompas TV, Minggu (10/1/2021).

Diinformasikan bahwa lokasi black box tersebut berada di kedalaman 23 meter tidak jauh dari KRI Rigel.

KRI Rigel ini pula yang pertama kali menemukan sinyal black box pesawat Sriwijaya Air tersebut.

Dalam tayangan Kompas TV juga tampak puing pesawat yang direkam oleh tim intai amfibi TNI AL yang melakukan penyelaman.

Sementara itu, Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Bidang Kedokteran Kesehatan (Bidokkes) Polda Sulawesi Selatan telah mengambil sampel asam deoksiribonukleat (DNA) serta darah keluarga korban SJ-182, Ricko Mahulette.

"Tim DVI datang untuk mengambil data antemortem sekaligus mengambil sampel DNA dari ibu kandung dan anak kandung korban," kata Kepala Urusan (Kaur) DVI Bidokkes Polda Sulsel Remoundus Joko Mahatmah di Makassar, Minggu (10/1/20219).

Pengambilan sampel tersebut dilaksanakan di rumah korban, kompleks Puri Kencana Asri, Kecamatan Tamalanrea, untuk dicocokkan dengan data korban.

Sampel tersebut diambil masing-masing Magdalena (59) ibu kandung korban dan Gafi Borneo Mahulette (6) sebagai anak kandung korban.

"Sampel DNA tadi langsung dua kami ambil, berupa swab (tes usap) muka dan darah untuk data antemortem. Ini paling penting data dari korban untuk didapatkan," katanya.

Ia menjelaskan bahwa pengambilan sampel swab tersebut meliputi area mulut bagian dalam, pipi, dan struktur gigi untuk nantinya dicocokkan.

"Tentang data gigi, kami bersyukur gambar gigi itu menjadi ciri khas yang kami dapatkan. Data ini merupakan data antemortem," katanya.

Dari data dari keluarga korban, lanjut dia, akan menjadi data pembanding di Post Mortem bila korban nantinya ditemukan oleh tim penyelamat di Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini