Bisnis.com, JAKARTA — Tekanan ekonomi akibat pandemi virus corona dinilai sebagai momentum yang tepat untuk menyiapkan proteksi jangka panjang. Adanya pengalaman menghadapi krisis membuat masyarakat dapat memahami pentingnya asuransi.
Presiden Direktur PT Chubb Life Insurance Indonesia Kumaran Chinan menjelaskan bahwa 2020 menjadi tahun yang penuh tantangan dan menciptakan ketidakpastian finansial bagi banyak orang. Ketidakpastian itu dipengaruhi oleh aspek pendapatan maupun pengeluaran, sehingga pengelolaan finansial menjadi lebih krusial.
Dia mengutip survei dari Willis Towers Watson yang melaporkan adanya kenaikan biaya kesehatan tahunan di Indonesia sebesar 10 persen–11 persen dalam kurun 2017–2019. Sebaliknya, Badan Pusat Statistik (BPS) justru mencatat pada Agustus 2020 bahwa rata-rata pendapatan tenaga kerja turun 5,18 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, akibat adanya pandemi Covid-19.
Menurut Kumaran, pendekatan proaktif diperlukan untuk menghadapi kondisi penuh ketidakpastian. Salah satu langkah utama untuk mencapai ketahanan finansial yang solid adalah dengan perencanaan jangka panjang.
“Strategi terbaik untuk meningkatkan ketahanan terhadap risiko yang tidak terduga adalah dengan membekali diri kita dengan perencanaan keuangan, seperti asuransi jiwa dan dana darurat, yang memberikan manfaat jangka panjang dan jaminan finansial," ujar Kumaran pada Senin (11/1/2021) melalui keterangan resmi.
Menurutnya, produk-produk seperti asuransi perlindungan jiwa baik yang berbentuk unit-linked, asuransi jiwa berjangka, hingga asuransi kesehatan dapat menjadi solusi perencanaan keuangan yang tepat. Terlebih, kepemilikan asuransi jiwa dinilai sangat penting bagi mereka yang memiliki keluarga atau tanggungan, mengingat adanya kesenjangan antara biaya kesehatan dengan pendapatan rata-rata masyarakat.
Kumaran menilai bahwa tidak ada istilah terlalu dini untuk mulai memiliki asuransi jangka panjang. Kepemilikan asuransi yang lebih awal justru bisa membawa keuntungan melalui penawaran premi yang lebih baik sehingga dapat menghindari beban keuangan di masa depan.
“Kita harus mampu mengubah tantangan pada 2020 menjadi pelajaran yang akan membantu kita bangkit lebih kuat pada 2021. Kami mendorong semua orang untuk selalu mempertimbangkan potensi risiko, dan secara proaktif menyusun rancangan keuangan untuk mencapai ketahanan finansial,” ujar Kumaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel