Bisnis.com, JAKARTA — Daftar nama yang diusung panitia seleksi calon direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS, baik Kesehatan maupun Ketenagakerjaan, dinilai memiliki sisi yang menarik untuk diamati.
Pasalnya, ada banyak direksi petahana yang gugur dan adanya kandidat yang 'menyebrang' instansi. Pengamat asuransi dan Mantan Komisaris Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Irvan Rahardjo menjabarkan bahwa beberapa direksi petahana yang gugur dalam seleksi tahap akhir. Hanya sebagian kecil dari mereka yang berhasil lolos dengan diusulkan namanya ke presiden.
Direktur Perencanaan, Pengembangan, dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan Mundiharmo tercatat sebagai satu-satunya direksi petahana yang masuk daftar calon direksi badan tersebut. Satu orang direksi lainnya yang ada berasal dari 'saudara kandung' BPJS Kesehatan, yakni BPJS Ketenagakerjaan.
Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Evi Afiatin tercatat masuk daftar 16 nama kandidat direksi BPJS Kesehatan yang diajukan panitia seleksi. Selebihnya, jajaran calon direksi diisi oleh orang-orang di tingkat direktur utama, direktur, komisaris, rektor, konsultan, hingga deputi direksi.
Sementara itu, tidak terdapat satu pun direksi petahana BPJS Ketenagakerjaan yang masuk ke dalam daftar calon direksi badan tersebut. Nama-nama yang sempat lolos tahap administrasi berguguran di tahap akhir.
"Menarik mencermati seluruh petahana direksi, baik BPJS Kesehatan maupun Ketenagakerjaan gugur di seleksi akhir. Perlu diingat pula lolosnya sejumlah pejabat BPJS dari daerah, menunjukkan terbukanya mobilitas vertikal," ujar Irvan kepada Bisnis, Selasa (12/1/2021).
Menurutnya, langkah petahana direksi BPJS Ketenagakerjaan yang beralih ke BPJS Kesehatan menarik untuk dicermati. Irvan menilai bahwa BPJS Ketenagakerjaan memiliki tantangan yang relatif lebih mudah karena aset yang jauh lebih besar dan surplus dana berlimpah.
Sementara itu, BPJS Kesehatan dinilai lebih penuh tantangan karena masih didera persoalan krusial, yakni defisit struktural dan efektifitas operasional. Isu pelayanan kepada masyarakat terus menjadi titik berat perbaikan yang harus dilakukan oleh penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasinonal (JKN) itu.
Setelah melihat daftar nama calon direksi yang disodorkan panitia seleksi kepada presiden, Irvan menilai terdapat optimisme adanya sosok berkomitmen tinggi untuk mendedikasikan tenaga dan pikiran bagi kemaslahatan masyarakat. Perbaikan sistem jaminan sosial di tangan direksi yang kredibel akan membawa manfaat besar.
"[Susunan kandidat direksi ini] hendaknya tidak menafikan tuntutan inovasi dan terobosan ide-ide segar dari para kandidat. Diperlukan pengalaman mengelola perusahaan yang berbeda dengan pengalaman mengelola instansi pemerintah," ujarnya.
Berikut daftar nama Calon Direksi BPJS Kesehatan periode 2021–2026:
1. Lily Kresnowati
2. Edwin Aristiawan
3. Ali Ghufron Mukti
4. Yulherina
5. Evi Afiatin
6. David Bangun
7. Mahlil Ruby
8. M. Yani
9. Andi Afdal
10. Albertus Kurniadi
11. Mundiharmo
12. Arief Witjaksono Juwono Putro
13. Ari Dwi Aryani
14. Eddy Sulistijanto
15. Fachrurrazi
16. Fadlul Imansyah
Berikut daftar nama Calon Direksi BPJS Ketenagakerjaan periode 2021–2026:
1. Anggoro Eko Cahyo
2. Eko Nurgriyanto
3. Abdul Bari
4. Achmad Hafiz
5. Pepen Supendi Almas
6. Abdur Rahman Irsyadi
7. Imam Syafi'i Toha
8. Edwin Michael Ridwan
9. Zainudin
10. Joko Santosa
11. Pramudya Iriawan Buntoro
12. Roswita Nilakurnia
13. Halim Gunawan
14. Asep Rahmat Suwandha
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel