Konten Premium

Jeritan Hati Netizen Kena ‘Prank’ Saham Farmasi & Pengawasan BEI

Bisnis.com,13 Jan 2021, 17:45 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III vaksin COVID-19 produksi Sinovac kepada 1.620 relawan./ANTARA FOTO-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan saham-saham farmasi, yang banting setir ke level auto reject bawah (ARB) bertepatan dengan penyuntikan vaksin Covid-19 kepada Presiden Joko Widodo pada Rabu (13/1/2021), menjadi bahan perbincangan netizen di lini masa Twitter.

Emiten farmasi dan alat kesehatan sejatinya sedang berada di atas angin beberapa hari menjelang vaksinasi Covid-19 perdana. PT Indofarma Tbk. (INAF) misalnya, melejit hingga terkena auto reject atas (ARA) setelah sahamnya naik 25 persen ke level Rp6.250 pada Senin (18/1/2021).

PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) juga melejit 25 persen ke level Rp3.700 pada sesi yang sama sehingga PT Bursa Efek Indonesia (BEI) harus melakukan penghentian sementara perdagangan saham perseroan pada Selasa (12/1/2021). Otoritas akhirnya kembali mengizinkan perdagangan saham emiten alat kesehatan itu mulai sesi pertama Rabu (13/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Nurhadi Pratomo
Terkini