Prospek Ekonomi Cerah, Wall Street Naik Lagi

Bisnis.com,14 Jan 2021, 05:32 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat seiring dengan optimisme pelaku pasar terhadap prospek ekonomi yang ditopang oleh dukungan pemerintah.

Dilansir dari Bloomberg, Wall Street kembali menguat pada perdagangan Rabu (13/1/2021) saat imbal hasil obligasi AS turun kedua kalinya dari level tertinggi sejak Maret 2020.

Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,3 persen sedangkan indeks Dow Jones dan Nasdaq Composite masing-masing naik 0,1 persen dan 0,5 persen. Nasdaq berhasil mengungguli indeks acua setelah saham Intel Corp melonjak 7 persen seiring dengan penunjukkan management baru.

Ryan Nauman, ahli strategi pasar di Informa Financial Intelligence's Zephyr mengatakan investor terus fokus pada ekspektasi pengeluaran fiskal dan prospek ekonomi yang menjanjikan setelah proses vaksinasi Covi-19 selesai.

“Ini semua tentang ketahanan dan sekarang dan pasar saham terus mengabaikan dan tidak terpengaruh oleh semua kekacauan yang ada di luar sana,” ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (14/1/2021).

Di Washington, House of Representative memberikan suara untuk memakzulkan Presiden Donald Trump untuk kedua kalinya sebagai buntut dari kerusuhan di Capitol Building. Sidang senat untuk Trump kemungkinan tidak akan berlangsung sebelum masa jabatannya berakhir pada 20 Januari 2021.

Di Eropa, anggota dewan gubernur European Central Bank (ECB) Francois Villeroy de Galhau mengatakan bank sentral akan menjaga sikap longgar selama diperlukan. Sementara itu, investor AS terhibur dari pernyataan dua pejabat Federal Reserve yang menolak kemungkinan pengurangan pembelian obligasi dalam waktu dekat.

Tim analis Deutsche Bank AG termasuk Jim Reid mengatakan komentar terkoordinasi dari gubernur Fed membantu menurunkan imbal hasil obligasi.

"Tahun ini baru berlangsung selama tujuh hari kerja dan kami telah melihat adanya debat tapering yang dimainkan oleh The Fed,” ungkap Deutsche Bank, seperti dikutip Bloomberg.

Berikut perkembangan pasar terkini

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini