IHSG Berbalik Melemah, Investor Asing Masih Borong Saham

Bisnis.com,14 Jan 2021, 15:15 WIB
Penulis: Finna U. Ulfah
Karyawan memotret layar Indeks harga saham gabungan (IHSG) di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (23/11/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan berbalik melemah pada perdagangan Kamis (14/1/2021), tetapi bertahan di level 6.400.

Indeks harga saham gabungan atau IHSG berhasil parkir di level 6.428,315, turun 0,11 persen pada penutupan perdagangan Kamis (14/1/2021). Sepanjang perdagangan, IHSG berada di kisaran 6.407,57 hingga 6.465,532.

Investor asing mencatatkan aksi beli bersih atau net buy hingga Rp2,76 triliun dengan sasaran utama aksi beli terhadap saham-saham big caps.

Investor asing tampak memburu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) sebesar Rp187,2 miliar, diikuti saham PT Astra Internasional Tbk. (ASII) hingga Rp135,2 miliar, dan saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) sebesar Rp60,3 miliar.

Adapun, terjadi transaksi di pasar negosiasi lebih dari Rp2 triliun di saham PT Soho Global Health Tbk. (SOHO). Berdasarkan data Bloomberg, terjadi transaksi crossing sebanyak 487.087.305 saham melalui Indo Premier Sekuritas. Nilai transaksi itu mencapai Rp2,28 triliun.

Sementara itu, di antara seluruh konstituen IHSG terdapat 194 saham menguat, 301 saham terkoreksi, dan 144 saham terpantau tidak bergerak daripada posisi sebelumnya.

Di jajaran top losers terdapat dua saham emiten grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) yang terkoreksi 6,79 persen, dan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) yang turun 6,54 persen. Selain itu, saham PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) terkena auto reject bawah (ARB) terkoreksi 6,96 persen.

Di sisi lain, jajaran top gainers diisi oleh saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) yang naik 19,01 persen dan saham PT Timah Tbk. (TINS) yang naik 17,4 persen. Tidak kalah, dua saham pelat merah PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) juga menguat, masing-masing naik 16,03 persen dan 12,07 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa pelemahan IHSG disebabkan oleh wacana pemakzulan Presiden AS Donald Trump sebelum presiden terpilih, Joe Biden resmi dilantik.

“Minimnya data makro ekonomi domestik maupun global yang memberikan dampak positif besar untuk pasar juga telah membebani pergerakan kali ini,” ujar Nafan kepada Bisnis, Kamis (14/1/2021).

Selain itu, pasar juga menanti program pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19 di tanah air setelah Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang divaksin pada Rabu (13/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini