Cara Identifikasi Gejala Corona dan Panduan Isolasi

Bisnis.com,15 Jan 2021, 08:00 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Petugas kesehatan memberikan contoh cara memvaksin seorang pasien saat simulasi pemberian vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA -- Belakangan, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia semakin tinggi setiap harinya. Meskipun telah menerapkan protokol kesehatan, bukan tidak mungkin Anda atau anggota keluarga teridentifikasi positif virus Corona

Bila demikian, jangan panik, apalagi apabila gejala yang dirasakan tergolong ringan atau bahkan tidak ada. Penanganan untuk pasien tanpa gejala dan gejala ringan dapat dilakukan secara mandiri di rumah. 

Perkumpulan dokter Indonesia telah meluncurkan edisi ketiga Pedoman Tatalaksana Covid-19. Pedoman ini disusun oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovskular Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Insentif Indonesia, serta Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Di dalamnya disebutkan bahwa pasien Covid-19 dibedakan ke dalam empat golongan, yakni tanpa gejala, ringan, sedang, berat, dan kritis. Covid-19 tanpa gejala adalah kondisi paling ringan, karena pasien tidak merasakan perubahan apapun di tubuhnya.

Pasien yang tergolong bergejala ringan adalah yang tidak memiliki bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia. Demam, batuk, lelah, anoreksia, napas pendek, dan myalgia (nyeri otot) masuk ke dalam klasifikasi gejala ringan. 

Selain itu tim dokter juga menyebutkan gejala ringan lain, seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, gangguan penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia) yang muncul sebelum gejala pernapasan juga sering dilaporkan. 

Pasien sedang menunjukan tanda klinisi pneumonia seperti napas sesak atau napas cepat. Gejala pneumonia pada pasien sedang dan berat dibedakan oleh tingkat saturasi oksigen, di mana masih lebih dari 93 persen untuk pasien remaja atau dewasa

Untuk anak-anak berikut kriteria napas cepat atau berat adalah: 

Sementara itu untuk pasien bergejala berat memiliki gejala pneumonia dengan tingkat saturasi oksigen kurang dari 93 persen. Pada beberapa kasus akan terjadi kehilangan kemampuan minum, penurunan kesadaran, atau kejang. 

Terakhir, pasien kritis adalah yang memiliki kondisi Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) atau kesulitan bernapas secara akut serta sepsis dan syok sepsis atau komplikasi infeksi yang mengancam jiwa.

Berdasarkan kelompok pasien tersebut isolasi pada setiap pasien pun berbeda, berikut rangkuman Bisnis.com

1. Tanpa Gejala

2. Gejala Ringan

3. Gejala Sedang

4.     Gejala Berat atau Kritis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini