Gojek & Grab Dapat Durian Runtuh saat PPKM Jawa–Bali, Kok Bisa?

Bisnis.com,15 Jan 2021, 20:51 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Jakarta, Senin (3/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa—Bali mulai Senin (11/1/2021) dinilai memberi dampak positif bagi layanan pesan antar startup ride-hailing seperti Gojek dan Grab.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan kebiasaan tersebut memang sudah terbentuk juga sejak awal masa pandemi.

“Masyarakat sudah lebih selektif untuk keluar rumah dan juga mulai terbiasa dengan kemudahan layanan pesan antar. PPKM akan berpengaruh ke fitur tersebut,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (15/1/2021).

Edward melanjutkan, tidak hanya fitur layanan pesan antar, tetapi fitur pembayaran daring akan tetap menjadi pilihan bagi pengguna. Hal ini dilandasi adanya promosi, kemudahan, dan kepastian yang memikat konsumen untuk tidak berpaling ke konsep luring.

“[Konsumen] akan ke tren [digitalisasi] yang berkelanjutan, seharusnya fitur yang ada dikembangkan sehingga akan terus relevan bahkan setelah masa PPKM,” ujarnya.

Namun, Edward mewanti-wanti agar pemain ride-hailing tidak terlena dan segera melakukan antisipasi untuk meminimalisir potensi asimetris kompetitor ke depan.

“Tren social commerce makin terbentuk. Selain itu pemain logistik lainnya memungkinan layanan kuliner antar kota dalam konsep same-day delivery. Bisa dibilang antisipasi dari ride-hailing perlu melihat potensi asimetris kompetitor juga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini
'