Pemulihan Layanan Kesehatan Masyarakat di Sulbar Dipercepat

Bisnis.com,17 Jan 2021, 16:14 WIB
Penulis: Newswire
Sebuah mobil rusak terdampak akibat gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (17/1/2021). Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021) dini hari tersebut mengakibatkan 56 orang meninggal dunia dan puluhan warga masih mengungsi./Antara-Abriawan Abhe.

Bisnis.com, MAKASSAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Barat kini berupaya menghidupkan kembali pelayanan kesehatan di sejumlah puskemas setelah terjadi gempa bumi di daerah itu.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulbar dr Muhammad Ichwan saat dikonfirmasi dari Makassar, Minggu (17/1/2021) mengatakan pihaknya sebelumnya memang lebih memfokuskan kekuatan di rumah sakit untuk memaksimalkan pelayanan.

"Jadi puskesmas-puskesman di Mamuju ataupun di Majene memang kosong dan itu yang coba kami hidupkan (layanan kesehatan) dengan mengirimkan tenaga medis," katanya.

Ia menjelaskan, untuk kondisi di Mamuju memang lebih sulit mendapatkan jaringan data kesehatan masyarakat karena masih lumpuh.

Sehingga jika ada korban gempa yang membutuhkan pertolongan medis, maka terpaksa harus dibawa ke Rumah Sakit Regional Sulbar.

"Sudah banyak yang dilakukan tindakan operasi di Mamuju. Kami mulai hari ini berupaya menghidupkan puskemas dengan mengirimkan para dokter dan tenaga medis," ujarnya.

Dinkes Sulbar, kata dia, juga tetap menurunkan para relawan untuk memantau kondisi kesehatan para pengungsi di beberapa titik.

Apalagi dalam kondisi musim hujan yang tentunya bisa menimbulkan banyak bibit penyakit kepada masyarakat di lokasi pengungsian.

"Ada sebagian tenaga medis yang kami turunkan bersama para relawan ke titik-titik pengungsian," ujarnya.

Penjual menawarkan barang dagangannya di pasar baru Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (17/1/2021). Memasuki hari ketiga pasca gempa bumi Mamuju-Majene pasar tradisional kembali beroperasi./Antara-Akbar Tado.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini