Bisnis.com, JAKARTA - PT Mitrausaha Indonesia Grup atau Modalku menutup periode 2020 dengan pencapaian penyaluran pinjaman lebih dari Rp20 triliun dengan jumlah transaksi pinjaman mencapai 3,5 juta kali di sepanjang wilayah Asia Tenggara.
Seperti diketahui, platform peer-to-peer (P2P) lending ini bukan hanya beroperasi di Indonesia, namun juga di Singapura dan Malaysia dengan nama Funding Societies.
Co-Founder & COO Modalku, Iwan Kurniawan mengungkap bahwa pencapaian ini bertumbuh hampir 2 kali lipat dibanding tahun 2019.
Sepanjang tahun 2020, lebih dari 80 persen jumlah transaksi pinjaman disalurkan kepada pengusaha online yang memang sedang berkembang pesat. Terutama, produk anjak piutang atau invoice financing yang berkembang dan diminati oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Iwan menjelaskan bahwa dari segi industri, sektor perdagangan baik itu besar maupun eceran masih mendominasi portofolio penyaluran pinjaman Modalku, terutama FMCG (Fast Moving Consumers Good).
"Karena konsumen lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan yang esensial, seperti makanan sehingga industri ini memiliki permintaan yang kuat. Penyaluran ke industri kesehatan juga terus berkembang seiring dengan adanya beberapa kolaborasi dengan sektor terkait," ungkap Iwan dalam keterangannya, Senin (18/1/2021).
Iwan berharap 2021 menjadi tahun yang potensial bagi kebangkitan ekonomi di Indonesia yang berpengaruh positif pada perkembangan bisnis Modalku.
"Walaupun pandemi belum berakhir, masyarakat sudah mulai terbiasa dengan cara baru sehingga mereka memiliki keyakinan untuk bangkit bersama usahanya. Penetrasi digital yang terus meningkat juga menjadi potensi bagi bisnis Modalku di mana masyarakat sudah lebih paham mengenai manfaat fintech," ungkapnya.
Berdiri sejak tahun 2016, Modalku telah mengoleksi berbagai bentuk apresiasi, teranyar diterima Co-Founder & CEO Modalku, sekaligus Ketua Klaster Pendanaan Produktif AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia), Reynold Wijaya.
Reynold menerima penghargaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Tokoh Penggerak Fintech dalam Mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021.
Reynold meyakini bahwa ini merupakan buah konsistensi Modalku dalam mendukung UMKM untuk mengembangkan bisnisnya serta bertahan dalam kondisi pandemi dengan menyediakan akses pendanaan.
Beberapa inovasi produk baru diluncurkan untuk menjawab kebutuhan industri yang sedang membutuhkan dukungan, seperti industri kesehatan dan pengusaha online.
Selain itu, Modalku menyediakan solusi bagi UMKM yang terdampak bisnisnya melalui proses restrukturisasi. Hal ini merupakan bagian dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Hanya dalam 4 tahun, industri ini bisa berkembang dengan baik dan menjadi contoh bagi banyak negara lain. Hal ini tentu tidak lepas dari dukungan AFPI yang selalu mewadahi kebutuhan pelaku usaha P2P lending. Arahan OJK untuk selalu bisa meningkatkan kualitas dan kontribusi P2P lending, khususnya di pendanaan produktif akan kami dukung penuh. Bersama dengan teman- teman di UMKM, kami berharap bisa membangun Indonesia yang lebih jaya," tutupnya.
Pada tahun 2020, Modalku juga mendapatkan penghargaan Indonesia’s Most Popular Digital Financial Brands 2020 dari Iconomics.
Sebelumnya, tepatnya pada 2018, Modalku sempat memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge dari Badan PBB (UNCDF - UN Pulse Lab) dan menjadi satu-satunya startup P2P lending dari Asia Tenggara yang mendapatkan penghargaan internasional The Fintech100 dari KPMG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel