Sudah 4 Hari, Saham Emiten Farmasi Masih Boncos Berjamaah

Bisnis.com,18 Jan 2021, 13:11 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Presiden Joko Widodo (kiri) disuntik dosis pertama vaksin Covid-19 produksi Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Youtube/BPMI

Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas saham emiten farmasi kembali berada di zona merah sepanjang perdagangan sesi I awal pekan ini. Hanya PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dan PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) yang berada di zona hijau.

Hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (18/1/2021), mayoritas saham farmasi masih tertekan aksi profit taking dari para investor pada perdagangan sesi pertama.

Pelemahan dipimpin oleh PT Soho Global Health Tbk. yang turun 6,9 persen, disusul PT Phapros Tbk. (PEHA) yang turun 6,81 persen, dan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) yang melemah 6,69 persen.

Selain itu, ada Pyridam Farma Tbk yang turut di zona merah yang turun 6,67 persen. Sementara duo saham farmasi BUMN pun masih terus berada di zona merah yakni PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) dan PT Indofarma Tbk. (INAF) yang masing-masing turun 6,64 persen.

Adapun, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) ada di zona hijau dengan naik 1,22 persen dan DVLA  yang tumbuh 0,41 persen.

Sementara itu, saham-saham KAEF, IRRA, PEHA, INAF, PYFA, PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) sudah mengalami penurunan beruntun selama 4 hari perdagangan sejak Rabu (13/1/2021).

Di sisi lain, saham PT Millennium Pharmacon International TBk. (SDPC) dan PT Merck Tbk. (MERC) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) sudah mengalami penurunan di atas 4 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini