Dolar AS Lagi Perkasa, Rupiah Terdepresiasi Pagi Ini

Bisnis.com,18 Jan 2021, 09:28 WIB
Penulis: Finna U. Ulfah
Karyawan merapikan uang dolar dan rupiah di Kantor Cabang Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah bergerak di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Senin (18/1/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau melemah 50 poin atau 0,36 persen ke level Rp14.070 per dolar AS pada pukul 09.17 WIB.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.030.

Pada saat yang sama, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,01 persen atau 0,01 poin ke level 90,782 pada pukul 09.10 WIB.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa mata uang Garuda kemungkinan membuka perdagangan pekan depan melemah imbas dolar AS yang kuat. Namun, rupiah akan kembali rebound seiring dengan banyaknya katalis positif yang mendukungnya pada pekan ini.

“Fokus pasar masih akan tertuju pada optimisme penggelontoran stimulus The Fed dan Pemerintah AS yang akan melemahkan dolar AS, belum lagi pekan depan Joe Biden akan resmi dilantik,” ujar Ibrahim kepada Bisnis, Minggu (17/1/2021).

Untuk diketahui, pasangan Joe Biden dan Kamala Harris yang menang dalam laga pemilihan umum AS akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS pada Rabu (20/1/2021).

Pasar menyambut baik rencana tersebut karena akan menstabilkan kondisi politik AS dan meningkatkan minat investor untuk mengumpulkan aset beris iko, termasuk rupiah, dan menjauh dari dolar AS.

Namun, pergerakan rupiah pada pekan depan tidak serta merta luput dari katalis negatif. Data ekonomi AS yang dirilis positif dapat menjadi pijakan baik bagi dolar AS untuk menguat sehingga melemahkan rupiah.

Ibrahim memprediksi rupiah berada di kisaran Rp14.000-Rp14.050 per dolar AS pada perdagangan Senin (18/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini