Banjir di Nunukan Kaltara: 553 Rumah dan 51 Fasilitas Umum Terendam

Bisnis.com,19 Jan 2021, 19:37 WIB
Penulis: M. Mutawallie Sya’rawie
Sejumlah Prajurit Korps Marinir TNI AL Pasmar 1 Jakarta membawa perahu karet di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu (16/1/2021). /ANTARA

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Banjir di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) merendam 553 rumah dan 51 fasilitas umum.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), banjir di Sembakung menyebabkan 661 Kepala Keluarga (KK) dengan 2.752 jiwa terdampak. Bukan itu saja, beberapa fasilitas umum yang terdiri dari sekolah, puskesmas pembantu, fasilitas ibadah, serta perkantoran turut terendam air banjir. 

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kaltara Andi Santiaji Pananrangi menyatakan Taruna Siaga Bencana Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) telah tiba di lokasi banjir. 

“Saat ini, kami dan tim relawan yang lain, bersama TNI/Polri sedang berkoordinasi dalam rangka perisapan membuka dapur umum,” ujarnya dikutip dari Humas Kaltara, Selasa (19/1/2021). 

Santiaji mengatakan, sejauh ini berdasarkan pantauan dari BPBD, debit air yang merendam 8 Desa di Nunukan perlahan surut.

Meski demikian, dia mengaku banjir masih terjadi di beberapa lokasi karena air banjir tetap menggenangi daratan. 

“Memang ada tanda-tanda surut, hanya saja sangat lambat,” katanya.

Dia menambahkan sektor pertanian tak luput dari terjangan bencana banjir tersebut di Nunukan, Kaltara. Imbasnya, lahan persawahan yang akan dipanen terancam gagal akibat terendam banjir.

Di sisi lain, Santiaji mengungkapkan warga yang berada di delapan desa terdampak banjir sebagian telah mengungsi ke rumah keluarga atau lokasi yang lebih tinggi. Meski demikian, warga tak perlu khawatir karena tim Desa Tangguh Bencana (Destana) telah melakukan mitigasi bencana.

Karena itu, pihaknya tinggal memperkuat dan menyampaikan ke BPBD Kabupaten serta Camat setempat agar menyampaikan ke Bupati Nunukan untuk melihat situasi dalam rangka peningkatan status.

“Saat ini, untuk statusnya masih bencana banjir,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini