Penerimaan Bea Cukai Bali Nusra Lampaui Target

Bisnis.com,19 Jan 2021, 16:20 WIB
Penulis: Luh Putu Sugiari
Ilustrasi.

Bisnis.com, DENPASAR - Kantor Wilayah Bea dan Cukai Bali, NTB, dan NTT berhasil mencatat kinerja positif sepanjang 2020 dari sisi penerimaan.

Kasi Penerimaan dan Pengolahan Data Bea Cukai Bali Nusra Irwan Riyadi mengatakan penerimaan keseluruhan pada tahun lalu yang melampaui target dibantu dengan penerimaan cukai. Dalam kurun waktu 12 bulan telah mampu mengumpulkan penerimaan anggaran senilai Rp1,39 triliun dari bea masuk, bea keluar, dan cukai. Jumlah tersebut melampaui target hingga 137 persen atau senilai Rp1 triliun.

Penerimaan tersebut ditopang oleh cukai yang mencapai Rp733,5 miliar atau 101,83 persen dari targetnya Rp720,4 miliar. Untuk bea keluar mencapai 489,24 persen atau senilai Rp438,1 miliar dari target awal Rp89,5 miliar. Adapun untuk bea masuk dari target Rp200,9 miliar, realisasinya mencapai Rp219,8 miliar atau 109,39 persen.

"Hal ini menunjukan pengawasan adanya pemulihan ekonomi di bawah pengawasan Bea Cukai Bali, Nusra," tuturnya, Selasa (19/1/2021).

Menurutnya dalam 3 tahun terakhir penerimaan DJBC memiliki pola yang sama dimana realisasi penerimaan tertinggi terjadi pada kuartal IV tiap tahunnya dan jauh melampaui kuartal lainnya di tahun yang sama.

"Penerimaan cukai yang merupakan penyumbang penerimaan terbesar di Bali dan trendnya sama dengan agregat yaitu realisasi tertinggi terjadi di kuartal IV," ungkapnya.

Selanjutnya, memasuki periode 2021 akan dilakukan strategi optimalisasi penerimaan. Terlebih lagi berdasarkan postur APBN 2021, penerimaan kepabeanan dan cukai diproyeksikan meningkat 4,5 persen seiring dengan kondisi perekonomian domestik yang mulai membaik serta menggeliatnya perekonomian global.

"Penerimaan cukai diperkirakan tumbuh 4,5 persen seiring dengan penertiban peredaran barang kena cukai ilegal serta ekstensifikasi barang kena cukai baru," tambahnya.

Selain itu, bea masuk turut diproyeksikan tumbuh 4,2 persen seiring peningkatan aktivitas impor dan bea keluar ditargetkan tumbuh 8,1 persen sejalan dengan pulihnya ekonomi global dan tren kenaikan harga komoditas unggulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini