Bisnis.com, JAKARTA - Bank Syariah Indonesia menyatakan pembiayaan UMKM akan menjadi salah satu fokus dalam pengembangan bisnis perseroan, dengan porsi UMKM di kisaran 23%-25% dari total pembiayaan tahun ini.
Ketua PMO Merger Bank Syariah Milik BUMN Hery Gunardi mengatakan Bank Syariah Indonesia merupakan gabungan dari tiga bank yang memiliki DNA UMKM dan mikro. Bank asal merger pada tahun lalu juga banyak melaksanakan program UMKM dengan baik.
"Tiga bank ini fokus membantu pengembangan UMKM terutama program PEN. Bank ini mendapatkan dana dari pemerintah Rp3 triliun dan telah menyalurkan hampir 2,5 kali lipat dalam bentuk KUR syariah," katanya, Selasa (19/1/2021).
Di sisi lain, baik BSM dan BNI Syariah, juga memiliki unit khusus yang menangani UMKM dan mikro. Demikian pula, BRIsyariah memang fokus di UMKM dan mikro yang ditularkan dari induk usahanya. Hal tersebut akan menjadi salah satu pilar pengembangan bisnis bank hasil merger.
"Tetapi tidak 100% UMKM. Kami butuh kombinasi di segmen lain karena pada dasarnya bisnis itu saling mendukung. Kalau fokus satu segmen, bank lebih berisiko jika terjadi kondisi yang tidak menguntungkan," imbuhnya.
Hery menargetkan porsi pembiayaan UMKM akan mencapai 23%-25% dari total pembiayaan tahun ini. Target pasarnya tidak hanya UMKM syariah, tetapi juga program PEN untuk value chain UMKM seperti UMKM digital, plasma inti dengan perkebunan.
"Ini salah satu startegi kami untuk mengembangkan UMKM yang ada di Indonesia," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel