Penguatan Diprediksi Berlanjut, Bos BI Bilang Rupiah Masih Undervalued

Bisnis.com,21 Jan 2021, 17:38 WIB
Penulis: Maria Elena
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan nilai tukar rupiah pada awal 2021 cenderung menguat.

Perry mengatakan, nilai tukar rupiah pada 20 Januari 2021 menguat 0,77 persen secara rerata dan 0,14 persen secara point to point dibandingkan dengan level Desember 2020.

Penguatan tersebut didorong oleh peningkatan aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik seiring dengan penurunan ketidakpastian pasar keuangan global, juga oleh persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik.

“Ke depan, BI memandang penguatan nilai tukar rupiah berpotensi berlanjut seiring levelnya yang secara fundamental masih undervalued,” katanya, Kamis (21/1/2021).

Penguatan nilai tukar rupiah pun, kata Perry, juga akan didukung oleh defisit transaksi berjalan yang rendah, inflasi yang terjaga, daya tarik aset keuangan domestik yang tinggi, dan premi risiko Indonesia yang menurun, serta likuiditas global yang besar.

“Ke depan, BI terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar, melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar,” jelasnya.

Bisnis mencatat, nilai tukar rupiah terus melanjutkan tren penguatan dalam dua hari terakhir.

Pada Kamis (21/1/2021), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat 35 poin atau 0,25 persen ke level Rp14.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini