Ekspor Hasil Laut dan Perikanan Asal Bali Dipacu

Bisnis.com,21 Jan 2021, 09:04 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Pekerja membersihkan dan memotong ikan tuna./Antara-Irwansyah Putra

Bisnis.com, DENPASAR — Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono mendorong Bali untuk mengembangkan ekspor hasil laut dan perikanan berkaca dari potensi yang ada saat ini. Salah satunya, garam lokal khas Pemuteran, Buleleng yang setiap bulannya mampu di ekspor ke Jepang sebanyak 2 ton.

Menurutnya, Bali dapat menjadi salah satu wilayah Pengembangan Budidaya, Industri dan Pasar Ekspor Hasil Laut dan Perikanan. Selain sebagai destinasi wisata dunia, Bali juga memiliki potensi yang harus terbangun budidaya dan industrinya dibidang kelautan dan perikanan.

"Apalagi Bali sangat selaras dan berkesinambungan di dalam menjaga lautnya dengan pendekatan 'culture' kebudayaan, karena Bali tidak pernah menghancurkan, untuk itu saya mendukung Pak Gubernur," katanya seperti dikutip dalam rilis, Kamis (21/1/2021).

Lebih lanjut, Sakti Wahyu Trenggono menegaskan optimisme ini harus terbangun dan diwujudkan. Apalagi, komoditas hasil laut dan perikanan di Buleleng memiliki potensi untuk ekspor seperti pembenihan lobster, kerapu sunu, abalon, hingga tuna.

Kehebatan potensi kelautan Bali yang telah dibicarakan, ternyata benar-benar membuat kagum Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dihadapan Gubernur Koster dan Bupati Putu Agus Suradnyana, ketika Menteri

Sakti Wahyu Trenggono juga menilai produk lokal khas Buleleng yang berupa Garam Pemuteran dengan nama Bali Salt sudah mampu menjadi daya tarik Jepang. Setiap bulannya, produk itu mampu diekspor ke Jepang sebanyak 2 ton.

Bali salt selain memiliki fungsi untuk makanan, juga dimanfaatkan untuk treatment spa di negari sakura tersebut.

"Ada sesuatu ekonomi baru di wilayah laut ini yang bisa dikembangkan, dan siap mendukung Pak Gubernur," tegasnya.

Sebelumnya, Gubernur Wayan Koster mengatakan bahwa Bali akan menyeimbangkan struktur perekonomian Bali antara Pariwisata, Pertanian atau Kelautan, dan Industri. Hal itu karena potensi Bali pada sektor tersebut cukup besar.

"Mohon dukungan Pak Menteri Kelautan dan Perikanan RI, karena potensi laut ini akan kami kembangkan pembudidayaan, industri, dan pasar ekspornya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini