Didorong Sektor Teknologi, Bursa Eropa Ditutup Menguat

Bisnis.com,21 Jan 2021, 06:04 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Bursa Efek Frankfurt, Jerman./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa menguat pada Rabu (20/1/2021), didorong oleh laporan keuangan emiten yang positif, mulai dari produsen chip ASML Holding NV hingga perusahaan produk mewah Richemont.

Dilansir Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,72 persen atau 2,91 poin ke level 410,84. Sementara itu, indeks FTSE 100 menguat 0,41 persen, indeks DAX Jerman naik 0,77 persen, dan CAC Prancis menguat 0,53 persen.

Sektor teknologi menguat setelah ASML merilis laporan laba di atas perkiraan dan mengumumkan rencana buyback saham. Produsen barang mewah Richemont juga melaporkan lonjakan pendapatan di China. Burberry Group Plc mengatakan hal itu didorong oleh kinerja penjualan yang kuat.

Setelah reli sekitar 20 persen sejak akhir Oktober karena ekspektasi vaksin dan kemenangan Joe Biden dalam pemilu AS, bursa Eropa telah diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam hampir 11 bulan terakhir.

Meskipun pembatasan yang lebih ketat yang dipicu oleh virus corona telah meredam reli, investor masih mencari petunjuk terhadap pemulihan jangka panjang saat musim laporan keuangan semakin cepat. Mereka juga bertaruh pada lebih banyak stimulus setelah Biden dilantik sebagai presiden.

Tim analis Barclays Plc termasuk Emmanuel Cau mengatakan ketahanan pendapatan dari kuartal ketiga akan berlanjut hingga kuartal keempat.

"Pembatasan baru mengurangi prospek jangka pendek, tetapi pertumbuhan global lebih kuat daripada selama lockdown pertama, meskipun proyeksi telah dipotong tajam. Kami melihat ruang untuk kejutan positif,” ungkap tim analis Barclays, seperti dikutip Bloomberg.

Di Italia, indeks acuan FTSE MIB naik 0,9 persen setelah Perdana Menteri Giuseppe Conte selamat dari pemungutan suara penting Senat, tetapi gagal mencapai mayoritas langsung.

Di antara sektor pada indeks Stoxx 600, produsen mobil dan pertambangan juga menguat, sementara sektor utilitas dan kebutuhan pokok konsumen melemah. Hal ini menandakan rotasi yang sedang berlangsung ke dalam saham siklis yang lebih sensitif secara ekonomi dan keluar dari saham defensif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini