Permintaan Meningkat, Amar Bank Pacu Layanan Keuangan Digital

Bisnis.com,21 Jan 2021, 15:59 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Aplikasi Tunaiku milik Bank Amar/https://amarbank.co.id/

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk. (Amar Bank) terus bertransformasi dan berkembang mengikuti perkembangan digitalisasi sehingga dapat melayani masyarakat Indonesia.

Chief Technology Officer Amar Bank Kevin Kane mengatakan penerapan intelligence banking dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada layanan perbankan telah menjadi tren baru yang lahir dari penetrasi digital yang pesat berkembang di tengah masyarakat.

Penerapan teknologi AI tersebut dapat mendorong pendapatan perbankan melalui peningkatan personalisasi layanan kepada pelanggan dan karyawan. Oleh karena itu, penerapan AI mempunyai manfaat yang besar bagi industri perbankan di Indonesia, terutama di era digital, di mana bank dituntut untuk menyediakan layanan yang cepat dan praktis.

Di Indonesia, permintaan layanan bank digital semakin besar seiring dengan pertumbuhan jumlah pengguna aktif internet di 2020 yang mencapai 175,4 juta orang atau 64% dari total penduduk Indonesia. Pandemi Covid-19 juga telah mempercepat layanan perbankan untuk mengadopsi teknologi digital.

Dalam beberapa bulan pertama pandemi, penggunaan online mobile banking dalam negeri telah meningkat sekitar 20% hingga 50%. Dengan semakin meningkatnya permintaan layanan digital tersebut, bank diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih cepat, mudah, praktis, dengan biaya terjangkau, dan kemudahan akses dimanapun dan kapanpun.

Era digital telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengakses layanan perbankan. Riset menunjukkan bahwa 40% responden lebih memilih transaksi perbankan secara online dan 42% juga akan lebih menggunakan mobile banking dibanding 8% yang mengatakan tidak.

"Data tersebut menunjukkan bahwa di era digital seperti sekarang ini, sebagian besar nasabah lebih memilih untuk menggunakan digital platform untuk layanan perbankan yang lebih mudah diakses. Terlebih lagi dengan penerapan teknologi AI, akan memberikan banyak manfaat bagi nasabah maupun perbankan,” katanya dalam gelaran acara MarkPlus Conference 2021 seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (21/1/2021).

Menurut data McKinsey & Company terdapat beberapa keuntungan dalam menggunakan AI di layanan perbankan. Pertama, meningkat revenue melalui peningkatan personalisasi layanan kepada nasabah maupun karyawan.

Kedua, menurunkan pengeluaran melalui efisiensi dari teknologi otomatisasi, mengurangi error rates, dan pemanfaatan sumber daya yang lebih baik. Terakhir, bank dapat menangkap peluang baru berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

Selain AI, terdapat infrastruktur lainnya yang dibutuhkan dalam mendukung intelligence bank, yaitu Cloud, Data, dan Application Programming Interface (API). Dengan menggunakan cloud, bank dapat meningkatkan skalabilitas dan kecepatan dari computer engine yang membantu dalam proses layanan perbankan. Di sisi lain, data seorang nasabah di layanan perbankan kadang terpisah-pisah.

"Jika data dapat diintegrasikan dalam satu tempat, pengelolaan data dan kegiatan pemasaran perbankan akan dapat lebih tepat sasaran. Sementara itu, integrasi API juga dibutuhkan untuk membantu ketersediaan data dan menyediakan end-to-end services kepada nasabah,” tambah Kevin Kane.

Perkembangan tekonologi digital yang pesat mendorong PT Bank Amar Indonesia Tbk. sebagai bank digital, terus bertransformasi dan berkembang mengikuti perkembangan digitalisasi agar dapat melayani masyarakat Indonesia.

"Amar Bank berkomitmen terhadap inovasi yang mengubah hidup nasabah menjadi lebih baik. Berangkat dari komitmen tersebut, Amar Bank telah memperkenalkan pinjaman digital pertama di Indonesia melalui Tunaiku dan baru-baru ini juga telah meluncurkan inovasi produk berbasis aplikasi perbankan seluler berbasis AI, Senyumku,” ujar Kevin Kane.

Aplikasi Tunaiku mengutamakan kebutuhan nasabah dalam melakukan pengembangan produk dan fitur serta memberikan akses keuangan kepada masyarakat yang belum atau kurang terlayani oleh perbankan atau jasa keuangan formal. Sedangkan aplikasi Senyumku dirancang untuk membantu nasabah menumbuhkan kebiasaan menabung, melacak pengeluaran, dan berinvestasi secara teratur untuk masa depan.

“Kami percaya, dengan memanfaatkan big data dan teknologi AI melalui kedua produk itu, diharapkan dapat membantu menyederhanakan proses layanan keuangan dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian, melayani lebih banyak orang, dan mengubah hidup nasabah menjadi lebih baik,” katanya. 

Pengamat ekonomi dan digital perbankan dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan intelligence banking akan bisa menjadi masa depan bagi layanan perbankan, karena memanfaatkan teknologi baru sebagai bentuk pelayanan bagi nasabah.

Melalui sebuah aplikasi perbankan dengan teknologi AI dapat memberikan banyak manfaat bagi nasabah dan juga meningkatkan customer experience. Selain itu, dengan mengadopsi teknologi digital dan AI, akan menjadikan perbankan konvensional lebih mudah menjalankan layanan seperti yang sudah dijalankan oleh aplikasi yang dimiliki perusahaan fintech.

"Penelitian yang dilakukan dalam konteks Indonesia menyebutkan pemanfaatan teknologi AI juga meningkatkan tingkat inovasi secara nasional sebesar 57% pada tahun 2021,” kata Bhima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini