Bisnis.com, JAKARTA — Industri elektronika belum sepenuhnya yakin dengan kondisi 2021 yang menjanjikan arah lebih cerah dibandingkan dengan tahun awal pandemi Covid-19. Ketidakmandirian industri ini dalam mengakses bahan baku masih menjadi persoalan utama.
Sebut saja untuk TV misalnya, produsen masih harus mendatangkan bahan baku berkisar antara 60-80 persen dari nilai komponen yang dibutuhkan, lalu untuk lemari es, AC dan mesin cuci, sekitar 40-50 persen dari nilai komponen masih diimpor dari China.
Ketua Umum Gabungan Elektronika (Gabel) Oki Widjaya mengatakan tahun lalu secara keseluruhan industri elektronika dan alat-alat rumah tangga turun kurang lebih 40 persen dibandingkan 2019.