Bisnis.com, JAKARTA – Semakin masifnya informasi terkait investasi membuat jumlah kaum muda atau millenial tertarik untuk berinvestasi. Selain pasar saham, banyak investor pemula yang menjajal produk reksa dana.
Mengacu pada Undang-undang No. 8/1995 tentang Pasar Modal, reksa dana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Layaknya instrumen investasi, reksa dana tentu memiliki resiko. Oleh sebab itu, investor pemula harus mempelajari beberapa hal agar terhindar dari kerugian.
Perencana keuangan senior Aidil Akbar Madjid mengungkapkan ada enam hal yang perlu diketahui sebelum melakukan investasi reksa dana. Tips tersebut dibagian melalui channel YouTube Aidil Akbar berjudul "Perencanaan Keuangan - Hal Harus Diketahui Sebelum Investasi Reksa Dana" yang diunggah pada Senin (18/1/2021).
Berikut 6 hal yang perlu dipelajari sebelum mulai investasi reksa dana ala Aidil Akbar, seperti dikutip pada Jumat (22/1/2021):
1. Ketahui Profil Risiko
Sebelum mulai berinvestasi, masyarakat harus mengetahui terlebih dahulu profil risiko dirinya. Profil risiko sendiri bermacam-macam, misalnya konservatif yang biasa tidak ingin mengambil risiko tinggi, kemudian juga ada moderat, dan agresif.
"Ingat reksa dana ini produk investasi. Produk investasi, pasti mengandung yang namanya risiko. Karena berisiko, kamu harus tahu dulu profil risikonya seperti apa," jelas Aidil.
2. Tujuan Keuangan dan Investasi
Setelah profil risiko, investor pemula harus mencari tahu tujuan keuangan serta tujuan investasi. Aidil mengungkapkan investor millenial bisa mulai dengan menjawab pertanyaan, seperti "Apa fungsinya investasi untuk Anda? Beberapa lama investasi dilakukan?
Aidil mengatakan tujuan keuangan dan investasi setiap orang tentu berbeda. Dia mencontohkan ada orang yang berinvestasi untuk membeli mobil, rumah, atau bahkan untuk persiapan pensiun. Tujuan yang berbeda ini menyebabkan jangka waktu yang dibutuhkan tak sama.
"Setelah mengetahui hal ini, Anda baru bisa memasangkan antara tujuan keuangan dengan tujuan investasi agar tidak salah memilih reksa dana," kata Aidil.
3. Ketahui Produk dan Jenis
Ada empat jenis reksa dana jika dilihat dari profil investasi. Pertama, pasar uang yang biasanya dipakai untuk jangka pendek atau di bawah satu tahun. Kedua, reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana ini cocok untuk jangka menengah dikisaran satu hingga tiga tahun.
Ketiga, reksa dana campuran yang cocok untuk jangka menengah ke panjang yang biasanya berjangka tiga hingga lima tahun. Terakhir, reksa dana saham, yang cocok untuk jangka panjang atau biasanya di atas 5 tahun.
"Selain mencocokkan jenis reksa dana dengan tujuannya dari segi waktu, Anda juga perlu memastikan profil risiko masing-masing," jelasnya.
Sumber: Youtube Channel Aidil Akbar
4. Risiko Produk
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, reksa dana juga akan memiliki risiko. Hal ini berlaku untuk semua jenis, termasuk reksa dana pasar uang.
Aidil mengungkapkan Anda bisa mendapat keuntungan (return) tinggi atau bahkan turun seketika. Kenali risiko dari masing-masing produk reksa dana sebelum membelinya.
5. Pelajari Cara Kerja
Aidil menjelaskan reksa dana memiliki mekanisme yang beda dengan saham. Reksa dana memiliki manajer investasi dan bank kustodian sebagai partner.
Ada pula agen penjual reksa dana atau APERD yang bisa berbentuk bank, sekuritas, atau perusahaan, dan fintech.
6. Cara Memilih
Cari reksa dana yang cocok dengan profil risiko Anda. Salah satunya dengan mempelajari kinerja masing-masing reksa dana. Aidil mengungkapkan mengetahui kinerja reksa dana merupakan hal yang wajib diketahui sebelum memulai berinvestasi.
"Anda bisa mulai dengan melihat bagaimana kinerja perusahaannya selama ini, berapa lama umur reksa dana, atau atau mengecek performa perusahaan," kata Aidil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel