Bali akan Jajaki Travel Bubble dengan Tiga Negara Ini

Bisnis.com,22 Jan 2021, 18:05 WIB
Penulis: Luh Putu Sugiari
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali berencana menjajaki kerja sama dengan beberapa negara seperti China, Korea Selatan, dan Jepang untuk melaksanakan travel bubble pada tahap pertama.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung Bali I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan program ini rencananya akan dilakukan pada Triwulan I/2021, namun karena pemerintah pusat masih menutup border untuk warga negara asing, sehingga harus diundur kembali.

Terlebih lagi, sambungnya, rencana pembukaan koridor travel bubble berkaca pada berhasil atau tidaknya libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2021, namun nyatanya terjadi lonjakan kasus secara drastis pascaperayaan tersebut.

"Bali dan beberapa negara bahkan sudah saling berkomunikasi dan semua sangat terbuka terhadap program ini," tuturnya saat dihubungi oleh Bisnis, Jumat, (22/01/2021).

Di sisi lain, pihaknya tetap optimistis jika vaksin Covid-19 didistribusikan dengan baik dan kasus menurun dengan tingkat kesembuhan yang tinggi, maka Triwulan II/2021 program ini akan dapat terlaksana.

"Sangat mungkin di Triwulan II/2021, semoga bisa terkendali dengan kasus dua digit, tingkat kesembuhan di atas 90 persen, kematian di bawah 3 persen, maka Bali menjadi zona hijau yang aman dikunjungi," tambahnya.

Disinggung mengenai keuntungan saat Bali menerapkan travel bubble, dia menyebutkan akan ada perjanjian yang menjamin kedua negara yang sama-sama dalam zona hijau, sehingga pariwisata dapat dibuka tanpa karantina, namun tetap diawasi secara ketat oleh Kementerian Luar Negeri.

"Ada kebijakan yang sama yang disepakati oleh kedua negara jika menerapkan travel bubble, seperti aturan visa, cara masuk ke negara masing-masing, dan regulasi lainnya," jelasnya.

General Manager Hotel Harris and Residences Sunset Road Bali Nyoman Wirayasa menuturkan adanya travel bubble sangat membantu pemulihan pariwisata dengan munculnya harapan wisatawan mancanegara akan datang ke Bali. Karena baginya jika berharap wisatawan domestik saja sifatnya hanya seasonal seperti libur natal, tahun baru, libur lebaran, dan liburan panjang.

"Jika ada travel bubble, geliat pariwisata akan membaik, di samping itu juga akan dapat meyakinkan negara lain bahwa Bali sudah siap menerima wisman," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini