Setelah MRT, Kemenhub Terus Kembangkan Teknologi Perkeretaapian

Bisnis.com,22 Jan 2021, 10:54 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Kereta Api Prameks melintas di perlintasan kereta api Purwosari, Solo, Senin (20/4/2020). BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mengembangkan teknologi transportasi di Indonesia salah satunya melalui pengembangan transportasi berbasis rel. Penelitian di subsektor ini pun terus dikembangkan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur di sektor transportasi ini harus mampu menghubungkan Kawasan produksi dengan Kawasan distribusi dan mempermudah akses ke Kawasan wisata.

“Saat ini kapasitas layanan jalan semakin terbatas, namun keterbatasan ini dapat dijawab oleh moda transportasi kereta api,” tuturnya, dalam keterangan Jumat (22/1/2021).

Sistem transportasi di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun, khususnya transportasi kereta api. Munculnya MRT, LRT, dan kereta cepat menjadi sebuah simbol pesatnya perkembangan perkeretaapian di Indonesia.

Saat ini Kemenhub sedang mengembangkan perkeretaapian diseluruh Indonesia, antara lain Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Kereta Express Jakarta – Semarang – Surabaya, KA Makassar – Parepare, Pengembangan angkutan massal di Medan.

Selain itu, KA Regional Kalimantan dalam rangka mendukung Ibu Kota Negara, Pengembangan Angkutan Massal Perkotaan di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar, pengadaan sarana KA dan pemeliharaan prasarana.

Dalam rangka mengembangkan perkeretaapian nasional dibutuhkan beberapa strategi dan kebijakan pembangunan.

Strategi tersebut diantaranya mengembangkan jaringan pelayanan, meningkatkan keamanan dan keselamatan, alih teknologi dan pengembangan industri, pengembangan SDM perkeretaapian, pengembangan kelembagaan serta investasi dan pendanaan.

Seiring pengembangan teknologi, saat ini perkembangan perkeretaapian didunia sangat pesat, dan hal ini berpengaruh terhadap perkembangan teknologi perkeretaapian di Indonesia.

Banyaknya transfer teknologi perkeretaapian dari luar negeri untuk perkeretaapian Indonesia sudah cukup banyak. Namun tentunya hal ini harus diimbangi dengan transfer ilmu pengetahuan ke sumber daya manusia yang ada.

“Perkembangan tersebut tentunya harus didukung oleh SDM [sumber daya manusia] yang andal dan memiliki kompetensi nasional dan internasional,” ujar Menhub.

Budi Karya menambahkan kerja sama antarpenyedia jasa dalam menyuguhkan layanan terbaik dengan harga yang kompetitif menjadi faktor kunci.

Kepala Badan Litbang Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti mengungkapkan pemerintah akan menyiapkan ekosistem yang kondusif bagi para inovator termasuk insentif dan dukungan yang memadai untuk mempercepat inovasi dalam bidang transportasi umumnya dan perkeretaapian khususnya.

“Untuk meningkatkan daya saing produk nasional yang harus didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, tanggap dengan perkembangan teknologi dan kondisi sosial masyarakat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini