Bisnis.com, JAKARTA – Sektor farmasi menjadi salah satu primadona di pasar modal sejak akhir tahun lalu. Mayoritas emiten di sektor tersebut berhasil menunjukkan kenaikan harga saham yang signifikan, di mana salah satunya disebabkan oleh program vaksinasi nasional.
Namun kini, mayoritas emiten sektor farmasi berada di zona merah, bahkan diantaranya mepet menyentuh batas auto reject bawah (ARB).
Mengutip data Bloomberg hingga penutupan perdagangan sesi I Rabu (27/1/2021), saham PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mengalami koreksi hingga 6,98 persen dari hari sebelumnya ke level Rp3.600. Menyusul koreksi KAEF, saham PT Indofarma Tbk. (INAF) turun hingga 6,99 persen di level Rp3.460