IHSG Tekor 5 Hari Beruntun, Ternyata Ini Penyababnya

Bisnis.com,27 Jan 2021, 17:13 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Perubahan konstituen atau rebalancing sejumlah indeks utama di Bursa Efek Indonesia menjadi pemberat langkah indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk keluar dari zona merah.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 31 poin atau 0,50 persen ke level 6.109,16. Indeks sudah tertekan sejak awal perdagangan dan sempat anjlok hingga 2 persen. Kinerja hari ini sekaligus menjadi pelemahan indeks selama lima hari secara beruntun atau penurunan terpanjang sejak awal tahun.

Tim Analis Indo Premier Sekuritas menjelaskan aksi ambil untung (profit taking) yang dilakukan investor domestik serta rebalancing indeks seperti indeks IDX30, LQ45, hingga BUMN20 bakal terus membayangi langkah IHSG dalam jangka pendek.

“Dalam jangka pendek, secara teknikal diprediksi IHSG melemah di support 6.030. Namun meningkatnya harga komoditas dan masuknya investor asing ke IHSG tetap akan menjadi sentimen utama,” tulis Tim Riset Indo Premier dalam riset harian, Rabu (27/1/2021).

Adapun, perubahan konstituen indeks seperti di LQ45 dan IDX30 diperkirakan terus menjadi sentimen bagi pergerakan IHSG pekan ini.

Rebalancing suatu indeks di pasar modal biasanya akan direspons oleh perusahaan manajer investasi. Khususnya bagi fund manager yang memiliki reksa dana dengan mengacu kepada indeks-indeks tersebut.

Beberapa evaluasi berkala maupun minor-mayor dilakukan BEI a.l. untuk indeks IDX BUMN20, IDX30, IDX80, LQ45, PEFINDO i-GRADE, hingga ISSI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini