Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. berkomitmen mendukung kesejahteraan pelaku UMKM, termasuk di sektor kelautan dan perikanan, melalui pembentukan ekosistem keuangan.
Pelayanan ekstra yang melampaui jasa keuangan standar ini diberikan dengan bekerja sama berbagai pihak, salah satunya Pondok Pesantren (Ponpes) Al - Ishlah Bondowoso, Jawa Timur. Ponpes ini menjadi lokasi percontohan pengembangan ekosistem keuangan BNI pada sektor perikanan darat.
Pembentukan ekosistem keuangan ini ditandai dengan kunjungan Direktur Logistik Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ines Rahmania ke Ponpes Al - Ishlah, akhir pekan ini. Pada kesempatan tersebut BNI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis kepada sejumlah nelayan Bondowoso dan sekitarnya.
Dengan adanya ekosistem keuangan ini, upaya membantu para nelayan perikanan darat dan laut menjadi lebih lengkap dan menyeluruh. Sebelumnya, pelayanan keuangan masih sebatas transaksi keuangan Agen46 standar seperti pembukaan rekening para santri, sistem e-collection untuk penerimaan pembayaran santri, dan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada mitra yang tergabung dalam ekosistem pondok pesantren Al - Ishlah.
Kini, dengan adanya sinergi BNI dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan mitra start-up pelayanan mencakup seluruh kebutuhan nelayan perikanan darat, mulai dari kebutuhan benih ikan, menjamin penyerapan hasil panen, hingga menghubungkan produk-produk perikanan darat ke pasar ekspor.
Selain itu juga tersedia akses layanan perbankan lain dan juga pendampingan melalui Program Kemitraan. Petambak dapat mengakses pembiayaan dengan mudah dan murah, disertai pendampingan yang akan diberikan untuk meningkatkan produktivitas petambak.
Baca Juga : Hadapi Pandemi, BNI Bertransformasi |
---|
Terdapat juga tambahan pelatihan keterampilan bagi para ibu Nelayan dalam mengolah hasil laut, pelatihan pemasaran dan packaging, literasi keuangan, serta penjualan hasil perikanan darat di pasar ekspor melalui jaringan pasar mitra BNI. Agar berbagai fasilitas tersebut terpenuhi, BNI berperan dalam menginisiasi adanya kolaborasi berbagai pihak lain, termasuk dengan Kementerian Pertanian RI.
KKP memberikan bantuan berupa gudang beku, dan paket peralatan pengolahan ikan kepada beberapa kelompok usaha perikanan di daerah Pasuruan dan Bondowoso. Selain itu KKP juga membagikan 500 paket Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) kepada santri Ponpes Al-Ishlah yang berisi olahan makanan ikan dan materi tentang kandungan gizi dan manfaat ikan.
Ines menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari program Gemarikan yang dilaksanakan oleh KKP. Diharapkan hasil panen yang akan dihasilkan akan dibeli Pesantren untuk dikonsumsi oleh para Santri.
Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto menambahkan BNI akan tetap terus mensukseskan pembangunan perekonomian Indonesia melalui peningkatan inklusi keuangan dengan memanfaatkan layanan perbankan baik pembiayaan, hingga penyimpanan, guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera.
Pembentukan ekosistem finansial di pondok pesantren ini merupakan bentuk dukungan BNI dalam meningkatkan Inklusi Keuangan di segala sektor.
"Dengan adanya bantuan yang diberikan oleh KKP, potensi pengembangan bisnis pondok pesantren semakin besar. Begitu pula BNI dalam menjawab kebutuhan dan permintaan pasar serta selaras dengan program DigiKU yang digaungkan pemerintah, maka implementasi Pengembangan ekosistem digital ini juga didukung dengan penggunaan teknologi digital berbasis aplikasi dan data base yakni berupa BNI MOVE," teranganya dalam siaran pers, dikutip Sabtu (30/1/2021).
Komitmen BNI dalam mendukung kesejahteraan para pelaku UMKM khususnya di sektor kelautan dan perikanan tercermin dengan realisasi penyaluran KUR di BNI secara besaran yang telah disalurkan selama 2020 sebesar Rp21,26 triliun serta menyentuh 239.527 penerima KUR di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel