Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap lahirnya PT Bank Syariah Indonesia Tbk. sebagai bank syariah terbesar nasional, betul-betul mampu menggerakkan sektor riil termasuk kelompok usaha kecil menengah.
Menurutnya, bank syariah memiliki posisi yang sangat unik di dalam industri keuangan. Bank syariah berpedoman pada prinsip-prinsip syariah yang menonjolkan aspek keadilan, aspek profit loss sharing antara shahibul maal dan mudharib.
Dengan prinsip tersebut secara teoritis bank syariah seharusnya memiliki bisnis model yang resilience berdaya tahan, di mana pada saat kondisi risiko dan ekonomi yang memburuk, tidak akan mendapatkan negative spread seperti yang dialami oleh bank konvensional.
Dengan ini, bank syariah harus mampu menerjemahkan prinsip syariah di dalam bisnis model yang memang merefleksikan daya tahan tersebut serta aspek keadilan dan aspek kredibilitas.
Bank syariah juga memiliki hubungan yang langsung dan kuat dengan sektor riil karena underlying transaction dari bank syariah adalah kegiatan ekonomi riil yang ada di dalam masyarakat.
"Sehingga diharapkan kehadiran Bank Syariah Indonesia betul-betul mampu menggerakkan sektor riil termasuk kelompok usaha kecil menengah," katanya.
Dengan potensi yang sangat besar dan kemampuan menggunakan sumber daya yang ada, Bank Syariah Indonesia diharapkan dapat membangun ekonomi masyarakat dan kegiatan yang langsung bermanfaat bagi masyarakat.
Dari sisi aset, penggabungan tiga bank ini akan menempatkan Bank Syariah Indonesia menjadi top 10 besar bank di Indonesia. Dengan ukuran yang besar, maka kewajiban dan tanggung jawab akan semakin meningkat.
Sri Mulyani berharap bank ini dapat membangun tata kelola yang baik, sebuah kultur di dalam korporasi yang mengedepankan prudential, accountability, transparansi dan integritas, serta profesionalisme.
"Karena dana ini menggunakan dana masyarakat yang harus dikelola sangat baik. Jangan ciderai kepercayaan masyarakat," pesannya.
Sri Mulyani menutup pesannya dengan harapan Bank Syariah Indonesia menjadi institusi yang kompetitif, memiliki kreatifitas, dan inovasi dalam mengembangkan bisnisnya. Daya saing harus direfleksikan dari biaya operasi yang seefisien mungkin.
"Seluruh margin adalah untuk perbaikan perbankan itu sendiri dan dikembalikan manfaatnya bagi masyarakat," tutupnya.
Sementara itu, Ketua MUI pusat KH Miftachul Akhyar menyampaikan konsolidasi bank syariah ini merupakan wujud persatuan dalam pengembangan ekonomi syariah nasional.
Dia juga menyampaikan konsolidasi ini merupakan sebuah wujud kemuliaan dalam ekonomi syariah nasional itu sendiri.
"Ini menyatu dalam persaingan positif untuk memberikan manfaat sekaligus ikut membangun negeri. Ada pepatah arab yang berbunyi persatuan itu ibarat satu lidi menjadi satu yang dapat menjadi kekuatan prima ketika menyatu, kalau sendiri-sendiri itu adalah perpecahan dan kelemahan," katanya, Senin (1/1/2021).
Adapun, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar menyampaikan bank syariah terbesar nasional ini akan mampu menjawab tantangan ekonomi indonesia ke depan.
"Ini akan mampu menjawab tantangan besar pengembangan ekonomi nasional Indonesia," sebutnya.
Pada hari ini, Senin (1/2/2021), Presiden Joko Widodo meresmikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan peringkat Ekonomi Syariah Indonesia terus menanjak dalam beberapa tahun terakhir sehingga patut untuk disyukuri sembari terus dikembangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel