Ini Cara Unik P2P Danamas Antisipasi Risiko Kredit Macet

Bisnis.com,01 Feb 2021, 22:14 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Skema Pendanaan Danamas/danamas.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial peer-to-peer (fintech P2P) lending PT Pasar Dana Pinjaman atau Danamas memiliki skema unik untuk memitigasi risiko kredit macet para peminjam dana (borrower).

Direktur Utama Danamas Dani Lihardja mengungkap resep khusus yang sekaligus salah satu kelebihan pihaknya. Yaitu, keleluasaan dalam penyaluran pinjaman modal kerja berbentuk aset kepada para borrower yang masih merintis usaha.

Contohnya, borrower Danamas yang menjalani usaha agen pulsa. Mereka bisa meminjam modal kerja di Danamas lewat perusahaan provider, kemudian langsung menerima pinjaman berbentuk saldo pulsa.

"Danamas ini memang agak beda. Kita main di sektor produktif, dan kalau pinjam di kami, itu bahkan bisa tidak pernah terima uang [kas]. Begitu juga para petani jagung, semangka, juga peternak ayam dan itik. Pinjamannya langsung berbentuk bibit atau pupuk," ungkapnya kepada Bisnis, Senin (1/2/2021).

Dani mengungkap borrower agen pulsa biasanya meminjam modal dalam nominal kecil dan mencicil dengan cepat, mulai 7 hingga 14 hari. Adapun, provider yang bekerja sama dan mampu merekomendasikan borrower, Danamas sebut sebagai Pembina.

Borrower petani jagung dan semangka yang notabene memiliki masa panen pendek pun telah masuk portofolio Danamas, yang juga merupakan hasil rekomendasi seorang Pembina.

Ini juga berlaku buat peternak ayam atau itik petelur dan pedaging, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) penjual online atau cash on delivery, warung kecil yang butuh modal untuk kulakan barang, sampai agen pengiriman barang atau logistik.

"Ada lagi contoh, misalnya perusahaan logistik mitra kita ada calon agen di suatu daerah. Kalau UMKM yang mau jadi agen tersebut tidak punya modal pun, kita bisa kasih pinjaman talangan supaya bisnis keagenan mereka bisa jalan," jelas pria yang juga Direktur PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) ini.

Dani mengungkap strategi ini jadi salah satu resep Tingkat Keberhasilan Pinjaman 90 hari (TKB90) Danamas masih terjaga di 99,95 persen, dengan penyaluran pinjaman sepanjang 2020 mencapai kisaran Rp400 miliar.

"Jadi ekosistem kuncinya. Dengan skema kerja sama dengan Pembina ini, maka kalau [borrower] yang dibawa tidak bayar, Pembina bisa kena juga. Kita bisa minta mereka ikut bayar. Gampangnya, kita minta pembina juga bertanggung jawab, karena dia kan juga ikut terima bagi hasil," ungkap Dani.

Strategi mitigasi risiko Danamas ternyata tak berhenti di sana. Dani mengungkap sebagai salah satu pemain sektor produktif, pihaknya juga memiliki strategi tersendiri untuk penyaluran dana lewat produk pinjaman konsumtif.

Pinjaman konsumtif Danamas dibuat hanya terbatas bagi borrower pelaku usaha eksisting yang telah masuk dalam ekosistem Danamas. Persentasenya pun dijaga agar tak terlalu besar, hanya kisaran 5 persen dari portofolio.

"Danamas memang punya produk yang cash loan, tapi khusus untuk para pedagang [borrower] kita. Karena Danamas ini kan di bawah SMMA, kita hanya mengakomodasi kebutuhan mereka, karena mereka itu kebanyakan belum layak diberikan pinjaman oleh bank dan tidak punya kartu kredit," jelasnya.

Sekadar informasi, Danamas merupakan bagian PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) yang memiliki kepemilikan saham 66,66 persen, sisanya oleh raksasa manufaktur Itochu Corporation Japan (33,34 persen), 

Akumulasi pinjaman Danamas sejak berdiri telah mencapai Rp2,54 triliun, dari sekitar 195 ribu pemodal (lender) kepada 1,16 juta borrower UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini