From Zero to Hero, IHSG Rebound 1,5 Persen di Sesi I

Bisnis.com,01 Feb 2021, 11:40 WIB
Penulis: Ipak Ayu H Nurcaya & Maria Elena
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik di akhir sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (1/2/2021). Kenaikan indeks Purchasing Manager Index (PMI) dan rilis inflasi Januari 2021 menjadi salah dua pemicu penguatan IHSG.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka anjlok lebih dari 1 persen di awal sesi. Pada pukul 09.04 WIB, indeks anjlok 104 poin atau 1,77 persen ke level 5.759,42. IHSG berbalik menguat pada pertengahan sesi pertama yang mana terpantau menguat 1,48 persen ke level 5.949,29.

Hingga sesi pertama, IHSG ditutup menguat 88 poin atau 1,5 persen ke level 5.950,42. Di Asia, mayoritas bursa saham menguat. Indeks Topix Jepang menguat 1,11 persen. Begitu juga dengan Hang Seng Hong Kong dan Kospi Korea masing-masing 1,91 persen dan 2,16 persen.

Sepanjang sesi pertama, sebanyak 216 saham menguat, 218 saham melemah, dan 136 saham stagnan. Seluruh sektor berbalik menguat, dipimpin sektor industri dasar, keuangan, dan infrastruktur.

Saham PT Aneka Tambang Tbk. tercatat yang paling aktif diperdagangkan berdasarkan nilai transaksi. Saham ANTM ditutup menguat 6,31 persen ke level 2.360 setelah diperdagangkan hampir senilai Rp3 triliun.

Sementara itu, saham dua emiten debutan terkena auto reject atas. Saham PT Bank Net Syariah Tbk. naik 34,95 persen k level 139. Saham PT Damai Sejahtera Abadi Tbk. juga melesat 34,65 persen ke posisi 136. Kedua emiten itu mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia hari ini.

Kenaikan IHSG di sesi pertama antara lain ditopang rilis data perekonomian. Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia dari IHS Markit periode Januari 2021 tercatat naik 52,2 lebih tinggi dari periode bulan sebelumnya atau Desember 2020 yang sebesar 51,3. 

Menurut IHS Markit peningkatan terbaru di sektor kesehatan merupakan yang paling cepat selama enam setengah tahun, dan yang paling besar sejak survei pada April 2011.

Sementara ekspansi semakin cepat dalam permintaan baru selama Januari, dengan kenaikan ketiga pada jumlah bisnis baru yang paling kuat sejak Juli 2014.

Di lain pihak,Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan secara tahunan, inflasi pada Januari 2021 tercatat sebesar 1,55 persen (year-on-year/yoy).

“Perkembangan harga berbagai komoditas pada januari 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan ,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/2/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini