Bisnis.com, JAKARTA – Saat tokoh publik yang belakangan kerap mengkampanyekan investasi pasar modal ke investor ritel, Yusuf Mansyur, merekomendasikan saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) untuk dikoleksi, investor veteran Lo Kheng Hong menjadi salah satu yang terusik.
Dalam salah satu acara diskusi virtual yang dihelat KBRI Singapura pada pertengahan Januari 2021, Pak Lo menilai pendapat tersebut bukan saja keliru tetapi juga bisa menjerumuskan.
"GIAA tahun 2017 itu rugi US$213 juta, itu tidak ada pandemi pada 2017. Tiket paling mahal, penumpangnya banyak, tetapi rugi perusahaan US$213 juta dolar," tuturnya.