Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Hery Gunardi menyatakan perbankan syariah lebih resilience di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.
Hery mencontohkan kinerja PT Bank BRIsyariah Tbk. dan PT Bank Syariah Mandiri membukukan pertumbuhan signifikan di tengah krisis.
BRIsyariah mencatatkan kenaikan laba 235,14 persen secara tahunan pada tahun lalu. Demikian pula laba Mandiri Syariah tahun lalu tercatat Rp1,4 triliun, dari tahun sebelumnya Rp1,3 triliun.
Menurutnya, perbankan syariah lebih tangguh di tengah krisis karena model bisnis bank syariah menggunakan sistem bagi hasil.
"Kenapa lebih resilience di tengah krisis? BRIS dan BSM membukukan pertumbuhan bagus. BSM itu tahun lalu [2019] profit Rp1,3 triliun. Tahun ini [2020] krisis malah naik Rp1,4 triliun. Cerita punya cerita, dari sisi bisnis model syariah itu bagi hasil. Baik bank dan nasabah lebih fleksibel, [ketika ekonomi terkontraksi] bisa mengadjust sendiri seperti shock breaker," terangnya dalam temu media, Selasa (2/2/2021).
Selain itu, pertumbuhan bisnis bank syariah secara industri sepanjang tahun lalu yang melebihi ekspektasi. Dari sisi aset, perbankan syariah mengalami kenaikan 10,97 persen secara tahunan, di atas pertumbuhan bank konvensional sebesar 7,7 persen.
Dari sisi dana pihak ketiga, perbankan syariah mencatat pertumbuhan 11,56 persen secara tahunan, sedikit di atas bank konvensional yang sebesar 11,49 persen.
Dari sisi pembiayaan, perbankan syariah mencatat pertumbuhan 9,42 persen secara tahunan, jauh lebih tinggi dari bank konvensional yang hanya tumbuh 0,55 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel