Ini Tips Agar Aman Berinvestasi di Bursa Berjangka

Bisnis.com,02 Feb 2021, 16:25 WIB
Penulis: Andini Ristyaningrum
Karyawan mengamati Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), di galeri Bursa Berjangka Komoditi , Jakarta, Senin (15/5)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, MAKASSAR - Investasi bursa berjangka di pasar komoditas saat ini masih cukup diminati masyarakat. Sayangnya, banyak pula perusahaan ilegal berkedok perusahaan berjangka yang mengiming-imingi keuntungan menggiurkan.

Melihat kondisi itu, masyarakat atau investor sepatutnya lebih jeli dalam memilih perusahaan bursa berjangka untuk berinvestasi. Apalagi, banyak oknum kerap kali menggunakan nama yang hampir sama dengan perusahaan legal yang sudah lebih dulu terdaftar.

"Jadi, agar aman berinvestasi di bursa berjangka. Investor harus bisa memilih perusahaan yang legal dan terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bapepti)," ungkap Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang di Makassar, Senin (1/2/2021).

Paulus mengatakan, investor memang bisa mendapatkan profit, baik ketika posisi sell-buy maupun buy-sell. Hanya, tidak sedikit pula dari para investor yang bergabung memahami bahwa terdapat pula prinsip high risk-high return dalam berinvestasi.

Menurut Paulus, investor juga harus mengenali risiko, baik itu risiko plus maupun minus. Termasuk dalam memahami aturan yang diberlakukan oleh perusahaan bursa berjangka. Selain itu, investor juga harus mengetahui kondisi ekonominya sendiri sebelum melakukan investasi.

"Yang paling penting lagi, investor harus melakukan transaksi sendiri. Jangan sekali-kali memberi user ID apalagu password ke orang lain. Intinya selalu berhati-hati," ungkap Paulus.

Di sisi lain, PT Kontak Perkasa Futures Makassar terus menjalankan strategi edukasi. Di tahun ini, KPF membuka program trading class via webinar untuk calon nasabah atau masyarakat umum yang ingin tahu tentang Perdagangan Berjangka Komoditi.

Pimpinan Cabang KPF Makassar Sri Mulyanti menjelaskan bisnis yang dijalankan mengelola trust, sehingga hal itulah yang pertama kali yang dibangun dengan para nasabah.

"Kemudian, kami juga melakukan edukasi zero complain untuk meningkatkan service skill seluruh tim business consultant," kata Sri.

Sementara itu, dari sisi bisnis, pada 2021 ini KPF membidik penambahan investor sebanyak 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga secara akumulatif total investor mencapai 600 orang.

Sri menjelaskan, produk locogold atau kontrak emas berjangka masih akan diandalkan untuk mendongkrak kinerja cabang tahun ini. Pasalnya, produk locogold masih mendominasi sebesar 80 persen dari seluruh produk kontrak derivatif yang di transaksikan.(k36)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amri Nur Rahmat
Terkini