Bulog Siap Impor 80.000 Ton Daging Kerbau! Stabilisasi Pasokan

Bisnis.com,03 Feb 2021, 12:39 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Daging kerbau beku yang dijual Bulog./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog telah mendapat tugas dari pemerintah untuk mengimpor 80.000 ton daging kerbau beku asal India.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso menyebutkan penugasan ini adalah bagian dari upaya untuk stabilisasi pasokan jelang Ramadan dan Idulfitri.

“Tahun ini kami mendapat penugasan impor daging kerbau 80.000 ton secara tunggal,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Rabu (3/2/2021).

Dia menjelaskan keputusan kuota impor daging kerbau merujuk pada hasil evaluasi importasi tahun lalu dan perkiraan neraca kebutuhan. Pada 2020, Bulog mendapat alokasi impor daging kerbau sebanyak 100.000 ton. Namun realisasi hanya berkisar 37.000 ton.

“Tahun lalu realisasi impor sekitar 37.000 ton karena Covid-19 dan India sebagai pemasok utama sempat lockdown,” kata dia.

Realisasi impor yang tidak mencapai 100 persen pun disebut Budi dipengaruhi pula oleh terbatasnya pasar. Selain Bulog, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) juga mengantongi izin impor daging kerbau dengan volume 70.000 ton sehingga total pasokan melebihi kebutuhan pasar yang berkisar 80.000 ton per tahunnya.

Budi juga menjelaskan bahwa penugasan impor 80.000 ton daging kerbau termasuk dalam 100.000 ton kuota impor daging beku yang diberikan pemerintah kepada perusahaan pelat merah. Adapun, 20.000 ton sisa diberikan kepada perusahaan lain untuk impor daging beku asal Brasil.

Meski demikian, Budi belum bisa memastikan waktu kedatangan daging kerbau impor ini. Dia menjelaskan perusahaan tengah menyiapkan lelang untuk kontrak pemasok asal India. Namun dengan perkiraan kemampuan pemasok menyediakan 10.000 sampai 15.000 ton per bulan, dia meyakini realisasi impor dapat dirampungkan sampai akhir tahun.

“Sejauh ini baru administrasi surat dan undangan secara terbuka kepada calon pemasok yang akan menjual daging ke kita. Cepat atau lambat tergantung dari para supplier,” ujarnya.

Data prognosis oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP) menunjukkan kebutuhan impor daging sapi/kerbau sampai Maret bakal mencapai 71.250 ton. Sementara kebutuhan impor sepanjang tahun diproyeksi mencapai 285.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini