Ini Kelompok yang Tertarik Membeli Asuransi di Dagang-el

Bisnis.com,03 Feb 2021, 18:57 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Ilustrasi e-commerce/CC0

Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat dinilai makin tertarik membeli produk asuransi secara daring, khususnya melalui platform dagang elektronik sepanjang 2021.

Menurut Dianta Sebayang, Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta (UNJ, pangsa pasar asuransi mulai melebar karena generasi milenial dan kelas menengah mulai sadar pentingnya asuransi.

“Ini menjadi kelompok utama yang tertarik membeli asuransi digital saat ini,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (3/2/2021).

Menurutnya, terdapat keuntungan utama untuk membeli asuransi secara digital yang diincar oleh masyarakat saat ini, yaitu dari sisi kemudahan dan kecepatan.

Sementara itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai tahun ini pemain asuransi digital (insurtech) dan e-commerce banyak diuntungkan dengan menawarkan proteksi kehilangan hingga produk yang tidak sesuai.

Namun, dia melanjutkan bahwa saat ini yang menjadi tantangan dari pembelian asuransi lewat daring adalah tingkat untuk melakukan verifikasi terhadap klaim dari konsumen relatif mahal.

“Misalnya, menerima barang, tetapi tidak sesuai itu harus melalui ragam prosedur sampai klaim akhirnya dibayarkan terkadang bila harga relatif mahal dan proteksi relatif banyak jadi lebih sulit,” ujarnya.

Bhima mengatakan bahwa tren ini tidak hanya akan berhenti di platform e-commerce, tetapi merambah ke platform media sosial.

“Saya melihat yang potensial itu di media sosial karena perdagangan di lokapasar itu hanya sekitar 40 persen dibandingkan sosial media yang saat ini paling digandrungi masyarakat, semua belanja di Instagram, Facebook, dan lainnya. Namun, mereka [sosial media] belum ada proteksi asuransinya,” kata Bhima.

Riset Swiss Re Institute mencatat 76 persen masyarakat Indonesia tertarik membeli produk asuransi secara daring. Adapun, platform yang paling banyak dipilih adalah dagang elektronik (e-commerce) dan teknologi finansial (fintech).

Laporan tersebut diambil dari 1.800 responden konsumen yang berada di India, Malaysia, dan Indonesia lantaran dianggap mewakili 1,5 miliar penduduk, dengan kelas menengah yang makin bergantung pada layanan digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini