Penjualan Aksesori Imlek di Semarang Belum Semarak

Bisnis.com,03 Feb 2021, 15:12 WIB
Penulis: Alif Nazzala R.
Toko yang menjual aksesori imlek di kawasan Pecinan, Kota Semarang./Bisnis-Alif N.

Bisnis.com, SEMARANG - Menjelang tahun baru Imlek 2572, geliat perdagangan aksesori perlengkapan Imlek di kawasan Pecinan Kota Semarang belum semarak.

Perayaan tahunan yang biasanya meriah berhiaskan pernak pernik khas kebudayaan China kini tak seramai dahulu karena pandemi Covid 19.

Salah satu pedang aksesoris Imlek di toko Oriental Fashion di Semarang, Verry Thio mengungkapkan bahwa penjualan aksesori imlek turun hampir 75 persen di masa pandemi.

"Sejak pandemi dan PPKM ini turun drastis banget. Bisa sampai 75 persen. Biasanya, setengah bulan sebelum hari Imlek sampai setengah bulan setelahnya ramai banget. Karena perusahaan, sekolah, bank memakai aksesori mandarin seperti baju dan lampion," katanya, Rabu (3/2/2021).

Verry menjelaskan pada tahun sebelumnya, dia bisa menjual aksesoris Imlek dengan omzet sebanyak Rp10 juta setiap hari. Saat ini, ia mengaku hanya mendapatkan Rp2 juta dalam sehari.

"Yang dijual mulai dari pakaian mandarin, lampion, barongsai, aksesori kecil-kecil seperti angpao dan pernak pernik lainya," ujarnya.

Dia menambahkan, toko yang beralamat di jalan Wotgandul 9B, Pecinan, Kota Semarang itu kini beralih menggunakannya platform online untuk menjual dagangannya. Dia mengaku, penjualan online lebih diminati saat kondisi pandemi.

"Ya kami beralih ke jualan online untuk menjual aksesoris Imlek ini. Meskipun keuntungan tidak bisa menyaingi saat kondisi masih normal," katanya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini