Konten Premium

Cap Tikus, Antara Potensi Ekonomi, Tantangan Regulasi, dan Akses Permodalan

Bisnis.com,03 Feb 2021, 14:05 WIB
Penulis: Emanuel B. Caesario
Petrus Mait, seorang warga masyarakat di Tomohon, Sulawesi Utara, sedang menikmati minuman keras tradisional cap tikus yang telah diracik dengan beberapa rempah tambahan untuk memperkuat cita rasanya, Sabtu (2/1/2021)./Bisnis-Emanuel B. Caesario.

Bisnis, JAKARTA — Cap tikus, minuman beralkohol tradisional dari daerah Minahasa, Sulawesi Utara, sudah lama menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat setempat. Namun, hampir tidak ada pengrajin cap tikus yang mampu meningkatkan taraf hidupnya dengan semata-mata mengandalkan minuman ini.

Potensi ekonomi yang sangat tinggi dari minuman ini bukannya belum pernah terbukti. Namun, sulit bagi pengrajin minuman ini, yang umumnya berasal dari kalangan masyarakat sederhana, untuk dapat mewujudkan potensi itu.

Ada sangat banyak hambatan di seputar industri ini, mulai dari tantangan sosial-kemasyarakatan, regulasi dan hukum, hingga akses pendanaan untuk modal usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Emanuel B. Caesario
Terkini