Bank Syariah Indonesia (BRIS) Ibarat Bayi Raksasa Baru Lahir, PR Masih Banyak

Bisnis.com,04 Feb 2021, 12:37 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Gedung berlogo Bank Syariah Indonesia yang berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (31/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. mulai beroperasi sejak diresmikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'aruf Amin pada 1 Februari 2021. Bank hasil penggabungan tersebut memiliki total aset Rp240 triliun atau menempati urutan ketujuh bank terbesar nasional.

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan seperti yang disampaikan Presiden dan Wakil Presiden bahwa Bank Syariah Indonesia seperti bayi raksasa yang baru dilahirkan dari tiga bank syariah milk Himbara.

Kehadiran bank ini juga dinilai sangat penting bagi perjalanan Indonesia dalam mewujudkan cita-cita menjadi barometer ekonomi syariah di dunia.

Pemerintah dalam hal ini ingin membawa Indonesia menjadi pusat pusat gravitasi ekonomi syariah dunia. Hadirnya Bank Syariah Indonesia lebih dari sekadar corporate action.

Bank Syariah Indonesia adalah wujud komitmen pemerintah untuk memajukan ekonomi syariah dan langkah strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat keuangan syariah di dunia.

Sebagai bank hasil penggabungan, pada posisi desember Bank Syariah Indonesia memiliki total aset Rp240 triliun, pembiayaan Rp157 triliun, DPK Rp210 triliun, dan modal inti Rp22,6 triliun.

Bank Syariah Indonesia juga memiliki lebih dari 1.200 kantor cabang dan 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Bank Syariah Indonesia juga menjadi bank peringkat ketujuh di Indonesia berdasarkan total aset.

"Bank Syariah Indonesia akan menjadi peringkat ketujuh di Indonesia berdasarkan total aset. Kami sadar bahwa tugas kami bukan hanya menggabungkan tiga bank ini, tetapi juga dalam waktu bersamaan melakukan transformasi memperbaiki bisnis proses, penguatan dari sisi manajemen risiko, penguatan dari sisi human capital, dan penguatan teknologi digital," katanya dalam pembukaan perdagangan, Kamis (4/2/2021).

Lebih lanjut, Bank Syariah Indonesia berkomitmen menjadi bank yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank yang modern dan inklusif. Di samping itu memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menjunjung tinggi prinsip syariah serta memiliki produk yang kompetitif.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengapresiasi lahirnya Bank Syariah Indonesia. Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, sehingga bank ini telah ditunggu oleh masyarakat.

Meski begitu, tantangan ke depan masih cukup besar. Hal tersebut melihat literasi masyarakat terhadap produk keuangan berprinsip syariah yang masih rendah.

Di samping itu, masyarakat mengidamkan produk keuangan syariah yang lebih murah, kualitas lebih bagus, layanan lebih nyaman. Itu semua, lanjutnya, bisa dilakukan jika memiliki bank syariah raksasa.

"Dan ini baru lahir, pekerjaan masih banyak. Bagaimana mewujudkan mimpi dari masyarakat dengan lahirnya raksasa yang bisa memberikan manfaat terbaik dari sisi kualitas produk, biaya murah, jaringan luas, dan menjadi role model bagi bank syariah yang lain. Ini adalah pekerjaan yang harus dilakukan bersama," katanya, Kamis (4/2/2021).

Pada masa pandemi juga menjadi momentum untuk melakukan berbagai produk dengan digital. Oleh karena itu, OJK juga menyambut baik cita-cita Bank Syariah Indonesia menjadi 10 besar bank syariah global. Kehadiran Bank Syariah Indonesia juga merupakan salah satu upaya bersama mempercepat proses pemulihan ekonomi.

"Kita tahu di dunia mengalami hal yang sama dan seluruh sektor finansial dunia melakukan reformasi. Ini adalah yang tepat yakni reformasi untuk melahirkan bank syariah yang besar untuk Indonesia," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini