Bisnis.com, JAKARTA - Pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara RB Leipzig vs Liverpool terancam digelar di tempat netral. Hal itu menyusul pelarangan penerbangan dari Inggris ke Jerman.
Media Inggris Daily Mail menyebutkan bahwa pemerintah Jerman telah melarang penerbangan dari Inggris hingga 17 Februari 2021. Kebijakan tersebut diambil menyusul semakin tingginya angka penyebaran Covid-19 di Inggris.
Padahal, laga RB Leipig vs Liverpool akan digelar Selasa malam 16 Februari 2021. Dengan begitu, Liverpool setidaknya harus sudah terbang ke Jerman pada Senin 15 Februari 2021.
RB Leipzig disebut tengah berupaya agar Liverpool mendapatkan izin khusus untuk bisa masuk ke Jerman. Akan tetapi peluang untuk itu disebut tipis karena pemerintah Jerman sebelumnya sempat menyatakan tak akan ada pengecualian bagi tim olahraga elit sekalipun.
Menurut Daily Mail, RB Leipzig tengah mempersiapkan opsi lain. Misalnya meminta UEFA untuk mendahulukan laga di markas Liverpool. Akan tetapi opsi itu kemungkinan besar akan ditolak oleh Liverpool karena mereka menilai bermain di kandang pada laga kedua sebagai sebuah keuntungan.
Opsi lainnya, menurut laporan yang sama, pertandingan digelar di wilayah netral. Menurut sumber Daily Mail, RB Leipzig telah menjajaki kemungkinan menggelar laga tersebut di London, Inggris.
Aturan UEFA sendiri menyebutkan bahwa mereka memiliki hak untuk memindahkan tempat atau menjadwalkan ulang pertandingan. UEFA juga bisa memutuskan untuk hanya menggelar satu laga saja dari setiap babak Liga Champions. Hingga saat ini, belum ada pernyataan dari UEFA terkait nasib laga RB Leipzig vs Liverpool tersebut.
Laga pertama babak 16 besar Liga Champions memang direncanakan digelar pada 16,17,23 dan 24 Februari. Selain RB Leipzig, tim asal Jerman lainnya, Borussia Moenchengladbach juga akan mendapat kesempatan pertama untuk menjadi tuan rumah. Meskipun demikian, laga Moenchengladbach vs Man City baru akan digelar pada 24 Februari atau sepekan setelah batas akhir larangan penerbangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel