Konversi PLTD, PLN Berencana Bangun PLTS Sebesar 600 MW

Bisnis.com,04 Feb 2021, 15:04 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P.

Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya 600 megawatt untuk menyubtitusi pembangkit listrik tenaga diesel yang tersebar di daerah-daerah terpencil.

Direktur Perencanaan Korporat PLN M. Muhammad Ikbal Nur mengatakan bahwa konversi PLTD dengan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) tersebut merupakan salah satu upaya PLN untuk mengejar target bauran EBT 23 persen pada 2025.

"Program dedieselisasi, kami merencanakan bangun 600 MW PLTS untuk subtitusi PLTD-PLTD terutama di daerah remote yang biasanya konsumsi BBM cukup banyak. Kami ingin bantu pengurangan impor BBM yang dapat kami konversi ke pembangkit yang bersifat EBT," ujar Ikbal dalam acara Energy Outlook CNBC secara virtual, Kamis (4/2/2021).

Selain melakukan dedieselisasi, PLN juga terus berupaya mengakselerasi pembangunan pembangkit-pembangkit EBT yang sedang konstruksi di berbagai daerah dan mendorong co-firing biomassa pada PLTU-PLTU milik PLN.

Ikbal mengatakan bahwa selama ini cangkang kelapa sawit dalam negeri banyak yang diekspor ke luar negeri, padahal limbah kelapa sawit tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biomassa yang bisa digunakan untuk pembangkit listrik.

Oleh karena itu, tahun depan PLN berencana melakukan kerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Perum Perhutani agar mendapat akses biomassa tersebut.

"Ini PR [pekerjaan rumah] besar dalam 5 tahun ke depan yang cukup menantang. Bagaimana PLN dapat mengakselerasi semua pembangkit EBT yang sedang kontruksi, bagaimana PLN bisa melakukan program didieselisasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini