Bisnis.com, JAKARTA – Sementara pandemi Covid-19 telah mengganggu industri secara global, krisis telah menciptakan tingkat permintaan baru untuk fasilitas logistik, mendorong perdagangan properti logistik atau aset gudang ke rekor tertinggi pada 2020.
Temuan awal dari penyedia informasi properti Real Capital Analytics (RCA) menunjukkan bahwa volume kesepakatan logistik Asia Pasifik mencapai US$13,5 miliar pada 2020, hampir melampaui level 2018 dan 2019 dan hampir dua kali lipat jumlah yang diperdagangkan pada 2017.
Volume rekor itu datang ketika empat pasar di kawasan itu—Jepang, China, Korea Selatan, dan Australia—berada di antara 10 pasar logistik terbesar secara global dalam hal kesepakatan logistik pada 2020, menurut analis RCA yang berbasis di Singapura Benjamin Chow.