Erick Thohir Dorong IPO BUMN, BEI: Belum Ada di Pipeline Februari

Bisnis.com,04 Feb 2021, 16:27 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia belum mendapati calon emiten badan usaha milik negara (BUMN) dalam daftar evaluasi pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO) saat ini.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna hingga awal Februari ini belum ada satupun perusahaan pelat merah maupun afiliasinya yang ada dalam pipeline IPO Bursa Efek Indonesia.

“Belum [ada calon emiten dari BUMN]. Bursa menyambut baik apabila terdapat filling dari perusahaan BUMN, anak usaha atau cucu, masuk ke pipeline,” kata Nyoman kepada awak media, Kamis (4/2/2021)

Lebih lanjut, dia menuturkan sampai dengan tanggal 4 Februari 2021, terdapat 27 perusahaan non-BUMN dalam proses evaluasi pencatatan saham BEI, dengan rincian sebagai berikut:

4 Perusahaan dari sektor Basic Materials;

2 Perusahaan dari sektor Industrials;

3 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;

6 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;

3 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate;

3 Perusahaan dari sektor Technology;

2 Perusahaan dari sektor Infrastructures;

1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics;

1 Perusahaan dari sektor Energy;

2 perusahaan yang sektor/klasifikasi masih dalam proses evaluasi

Sebagai informasi, perusahaan pelat merah terakhir yang melakukan pencatatan perdana saham di BEI adalah PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. pada 28 Juni 2013.

Selanjutnya, ada tiga anak usaha BUMN yang melantai pada 2018 yakni PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU), PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC), dan PT Phapros Tbk. (PEHA).

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan sejumlah BUMN termasuk anak-cucu perusahaannya untuk masuk ke pasar modal melalui skema initial public offering (IPO).

“Kita akan me-listing-kan lebih banyak BUMN lagi, anaknya atau cucunya. Di pipeline—saya nggak mau bilang angka fix-nya nanti dicari-cari—tapi ada 8 sampai 12 yang kita akan go public,” kata Erick ketika memberikan sambutan di pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia, Kamis (4/2/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini