Ramai Desakan Vaksinasi Mandiri, Epidemiolog Ingatkan Potensi Vaksin Palsu

Bisnis.com,05 Feb 2021, 14:30 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pengusaha dan BUMN terus membujuk pemerintah untuk memperbolehkan vaksinasi mandiri agar keterjangkauan vaksin Covid-19 bagi para pekerja bisa makin cepat.

Namun, Epidemiolog mengingatkan agar pengadaan vaksin mandiri ini jangan sampai ada vaksin palsu seperti di China. 

Epidemiolog UI Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, apabila nantinya ada vaksin mandiri, harapannya pembelian swasta diawasi ketat juga oleh pemerintah. 

“Jangan sampai terulang kasus vaksin palsu. Jangan sampai swasta membeli vaksin sembarangan dan akhirnya vaksin palsu beredar,” kata Tri Yunis kepada Bisnis, Jumat (5/2/2021). 

Beberapa upaya supaya vaksin palsu tidak beredar misalnya swasta yang ingin mengadakan vaksin mandiri bisa beli vaksin ke pemerintah, beli bersama dengan pemerintah, atau membantuk badan atau institusi yang mengawasi pembelian vaksin. 

Tri Yunis mengatakan tidak masalah apabila pemerintah ingin bekerja sama dengan swasta atau perusahaan untuk mempercepat pengadaan vaksin. Hal ini melihat adanya keterbatasan anggaran pemerintah, padahal kesempatannya untuk segera dapat banyak dosis ada. 

“Pemerintah mungkin perlu menggandeng swasta dalam pengadaan ini. Kalau menggandeng swasta bisa memperbanyak kemampuan negara untuk membeli,” kata Tri Yunis. 

Namun, yang disayangkan dari vaksinasi mandiri juga karena perusahaan akan mengambil keuntungan dari pembelian vaksin dan akan mewajibkan masyarakat untuk membayar. 

Kalau hal ini terjadi, Tri Yunis menyarankan pemerintah juga andil untuk memberikan batasan harga, seperti yang dilakukan pada harga alat tes Covid-19. Harapannya, keuntungan yang diambil tak sampai dua kali lipat. 

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) Hariadi Wibisono mengatakan baiknya swasta jelas mendapat izin pemerintah terlebih dahulu sebelum mengadakan vaksin mandiri. 

“Mungkin hrs ada izin dari pemerintah, karena pemerintah sudah akan menyediakan [vaksin] gratis dengan kualitas yang dijamin,” ungkapnya. 

Hariadi juga menegaskan tidak mendukung apabila masyarakat harus beli vaksin sendiri. Harapannya vaksin tetap didapatkan karyawan perusahaan yang membeli vaksin secara gratis. 

“Saya berharap vaksin tetap gratis untuk semua orang,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini