Ada Banyak Sungai, Riau Rawan Praktik Penyelundupan

Bisnis.com,05 Feb 2021, 20:50 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Bea Cukai/Ilustrasi

Bisnis.com, PEKANBARU -- Wilayah Provinsi Riau dinilai rawan terjadi praktik penyelundupan. Salah satunya disebabkan karena banyak sungai dan daerah alirannya, yang memungkinkan terjadinya penyelundupan barang ilegal.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Riau Ronny Rosfyandi menyampaikan hal tersebut saat menerima kunjungan Panglima Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan Mayjen TNI Hassanudin di Kantor Wilayah DJBC Riau.

"Provinsi Riau merupakan salah satu wilayah yang memiliki resiko tinggi terhadap penyelundupan barang-barang ilegal, mengingat keadaan alam Riau yang membentang dari lereng Bukit Barisan sampai dengan Selat Malaka dengan daerah perairan sungai yang memungkinkan terjadinya pelanggaran di Bidang Kepabeanan dan Cukai," ujarnya dalam siaran pers Jumat (5/2/2021).

Menurutnya ini menjadi salah satu risiko yang timbul dikarenakan adanya banyak celah dan titik-titik rawan yang memungkinkan untuk melakukan penyelundupan. Karena itu, perlu dilakukan pengawasan dari berbagai elemen untuk mengurangi potensi kerawanan yang ada di Provinsi Riau.

Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Hassanudin menjelaskan Bea Cukai memiliki peranan penting pemasukan dan pengeluaran barang ekspor-impor yang pastinya memerlukan pengawasan dalam penegakan peraturan yang berlaku.

Kemudian untuk menjalankan fungsi perlindungan masyarakat terhadap barang-barang yang berbahaya, Bea Cukai perlu memperkuat pengawasannya dengan kerja sama dengan instansi lainnya.

Meskipun pandemi Covid-19 ini banyak berdampak terhadap perekonomian dalam negeri, Pangdam I/Bukit Barisan sangat mengapresiasi program dari Bea Cukai Riau dalam memulihkan perekonomian nasional.

"Hal ini terbukti pada awal 2021, Kanwil DJBC Riau berhasil mendorong ekspor perdana produk Industri Kecil Menengah berupa wooden cooler box ke Amerika Serikat."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini