Ekonomi Sumut Minus, Usaha Transportasi dan Pergudagangan Paling Terdampak

Bisnis.com,05 Feb 2021, 12:50 WIB
Penulis: Cristine Evifania Manik
Kepala Perwakilan BPS Sumut Syech Suhaimi, Jumat (5/2/2021).

Bisnis.com, MEDAN - Produk Domesttik Regional Bruto (PDRB) Sumatra Utara (Sumut) Kuartal IV/2020 dibanding Kuartal IV 2019 (yoy) mengalami kontraksi sebesar 2,94 persen. Dilihat dari sisi produksi, kontraksi tertinggi dialami oleh lapangan usaha transportasi dan pergudangan.

Laju pertumbuhan PDRB lapangan usaha (LU) terkontraksi sebesar minus 16,93 persen pada kuartal IV/2020 (yoy). Sebelumnya pada Kuartal III/2020, lapangan usaha ini juga mengalami kontraksi lebih besar yaitu minus 17,87 persen (yoy).

Transportasi dan pergudangan berada di posisi keenam LU dengan share terbesar terhadap struktur PDRB Sumut Kuartal IV/2020.

“Lapangan usaha transportasi dan pergudangan laju pertumbuhannya minus 16,93 persen. Share terhadap PDRB Sumut sebesar 4,40 persen,” kata Kepala Perwakilan Badan Pusat Statistik Sumatra Utara Syech Suhaimi, Jumat (5/2/2021).

BPS Sumut mencatat terdapat dua LU lain yang terkontraksi cukup besar pada kuartal IV/2020, yaitu akomodasi makan dan minum tumbuh negatif sebesar 14,83 persen, serta jasa perusahaan tumbuh negatif sebesar 7,84 persen.

LU akomodasi makan dan minum berperan sebesar 2,10 persen terhadap struktur PDRB Sumut, sementara jasa perusahaan menyumbang share lebih kecil, yaitu 1,07 persen.

Kata Syech, pada dasarnya mayoritas LU di Sumut mengalami kontraksi pada kuartal ini.

“Mayoritas kategori mengalami kontraksi, hanya lima kategori yang tumbuh positif, yaitu LU real estate, jasa keuangan, informasi dan komunikasi, jasa pendidikan, dan pengadaan air,” pungkas Syech.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini