Hapus Buku Kredit Bank Mandiri (BMRI) Diramal Terkendali Tahun Ini

Bisnis.com,05 Feb 2021, 08:40 WIB
Penulis: M. Richard
Nasabah melakukan transaksi elektronik lewat ATM Bank Mandiri di Jakarta, Senin (1/10/2019). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. meyakini kredit macet yang dihapusbukukan atau write off tetap akan terkendali pada 2021.

Hapus buku yang dilakukan bank adalah pinjaman macet yang tidak dapat ditagih lagi dihapusbukukan dari neraca (on-balance sheet) dan dicatat pada rekening administratif (off-balance sheet).

Penghapusbukuan pinjaman macet tersebut dibebankan pada akun penyisihan penghapusan aktiva produktif. Meskipun pinjaman macet tersebut telah dihapusbukukan, hal ini hanya bersifat administratif sehingga penagihan terhadap debitur tetap dilakukan.

Hasil tagihan pokok pinjaman dibukukan ke rekening penyisihan penghapusan aktiva produktif, sedangkan tagihan bunga dibukukan sebagai pendapatan lain bank (write off).

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengakui salah satu bentuk pengelolaan aset nonperforming adalah dengan hapus buku.

Namun, perseroan sejauh ini melakukan hapus buku kredit macet sesuai ketentuan yang mengacu pada POJK 40/2020.

Dia menuturkan kredit macet yang dapat dihapus buku akan tetap memenuhi kriteria yang selektif, di antaranya upaya penagihan yang maksimal.

"Write off tentu ada, tetapi tidak akan ada lonjakan dan tetap terkendali," paparnya, Kamis (4/2/2021).

Rudi menyampaikan perseroan tetap mencatat kredit hapus buku secara administratif di off balance sheet. Perseroan pun lebih cenderung menggunakan untuk dapat lebih optimal dalam menjalankan peran intermediasi keuangan.

Dia melanjutkan komitmen perseroan masih akan tetap pada penjagaan kinerja debitur dalam bertahan dan pulih tahun ini.

Kinerja ekonomi pun sudah tampak mulai lebih baik pada tahun lalu dan akan berlanjut pada tahun ini. Hal ini tentunya akan mengurangi kebutuhan debitur untuk restrukturisasi atau bahkan hapus buku.

Adapun, hapus buku kredit aset produktif emiten berkode BMRI pada Juni 2020 mencapai Rp6,14 triliun, naik 17,1 persen dari periode sama 2019 Rp5,24 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini