Lebih Enak Rezim Soeharto, Kwik dan Susi Takut Berpendapat di Era Jokowi

Bisnis.com,06 Feb 2021, 14:59 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana
Mantan Menteri Koordinator Ekonomi Kwik Kian Gie/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator bidang Ekonomi dan Industri di era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, Kwik Kian Gie angkat bicara terkait kebebasan berpendapat saat ini.

Melalui unggahan di akun Twitter, @kiangiekwik, Sabtu (6/2/2021) pukul 12.20 WIB, mantan Kepala Bappenas ini mengaku takut mengemukakan pendapat yang berbeda saat ini. Pasalnya, dia mengaku diganggu oleh para pendengung atau buzzer di media sosial yang mengumbar permasalahan pribadinya.

Kwik Kian Gie pun membandingkan dengan kondisi kebebasan berpendapat pada era kepemimpinan Presiden Soeharto. Menurutnya, saat itu dia diberi kolom di sebuah harian nasional untuk mengajukan kritik-kritik yang tajam tanpa ada masalah yang muncul setelahnya.

"Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yg berbeda dng maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis2an, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik2 tajam. tidak sekalipun ada masalah," demikian tulisnya melalui akun Twitter tersebut.

Unggahan Kwik Kian Gie itu pun mendapatkan banyak respons dari warganet. Hingga berita ini dituliskan, unggahan itu disukai 4.330 pengguna Twitter dan diunggah ulang (Retweet) sekitar 1.500 kali, serta dikomentari sekitar 500 kali.

Dalam unggahan sebelumnya, Kwik Kian Gie tampak beradu pendapat dengan Yustinus Prastowo, Staf Ahli Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, terkait tema utang negara. Keduanya tampak saling berbalas unggahan di Twitter terkait tema tersebut dan diramaikan dengan komentar warganet.

Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti turut mengomentari unggahan Kwik Kian Gie yang mengeluhkan kondisi kebebasan berpendapat tersebut. Susi tampak menyetujui pendapat Kwik Kian Gie tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini