IHSG Lanjutkan Penguatan, BRIS dan MAYA Pimpin Kenaikan

Bisnis.com,08 Feb 2021, 15:32 WIB
Penulis: Finna U. Ulfah
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan menutup perdagangan Senin (8/2/2021) berada di zona hijau, melanjutkan penguatan dari perdagangan sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di posisi 6.208,866 menguat 0,93 persen atau 57,13 poin. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di kisaran 6.180,732 hingga 6.224,414.

Kendati demikian, investor asing mencatatkan transaksi jual bersih atau net sell mencapai Rp241,2 miliar.

Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 333 saham berhasil menguat, 169 saham terkoreksi, sedangkan 214 saham lainnya terpantau stagnan.

Penguatan indeks ditopang saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) yang naik 9,23 persen, diikuti saham PT Bank Mayapada International Tbk. (MAYA) yang menguat 19,61 persen, dan saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) naik 5,3 persen.

Sementara itu, laju indeks ditekan oleh saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang terkoreksi 1,73 persen, disusul saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) melemah 3,74 persen, dan saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (TKIM) yang turun 3,27 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa penguatan IHSG didukung sentimen pasar yang mengapresiasi komitmen kongres AS dalam mendukung program stimulus fiskal Presiden Joe Biden.

Pasar tetap optimistis kendati hasil perilisan data tenaga kerja AS masih cenderung moderat.

“Market masih mengapresiasi peningkatan cadangan devisa RI per Januari sebesar US$138 miliar. Hal ini meningkat dibandingkan dengan perilisan sebelumnya sebesar US$135,9 miliar,” ujar Nafan kepada Bisnis, Senin (8/2/2021).

Selain itu, pasar juga terus mengapresiasi komitmen pemerintah dalam meningkatkan anggaran infrastruktur dan stabilitas inflasi Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

Peningkatan harga komoditas dunia juga menjadi katalis positif bagi indeks harga saham gabungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini