Punya 283 Unit, Lion Air Masih Tunggu Pesawat Baru Lagi!

Bisnis.com,08 Feb 2021, 20:04 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Pesawat Lion Air terparkir di Apron Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Lion Air Group bakal menerima sejumlah pesawat baru sesuai kontrak yang telah disepakati dengan pabrikan sebagai salah satu upaya memperkuat rute domestik kendati saat ini sudah mengoperasikan total 283 unit burung besi.

Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang M. Prihantoro menuturkan pada 2018 telah memesan sepuluh unit Airbus 330-900NEO dan mempunyai opsi memperoleh empat tipe sejenis. Seluruh pesawat yang dipesan Lion Air adalah berkapasitas lebih besar dan direncanakan akan dikirim bertahap ke Lion Air Group pada 2019, 2020 dan 2021.

Namun, operasi pesawat selama pandemi Covid-19 dilakukan sesuai dengan jumlah rute, frekuensi dan produksi setiap hari. Termasuk rotasi pesawat menjalani atau memasuki perawatan pesawat terjadwal dan tidak terjadwal hingga pesawat yang berfungsi sebagai cadangan.

“Kontrak Airbus 330-900NEO sudah datang pesawat ke-6, tetapi memang jadwal kedatangan pesawat lainnya belum dapat kami sampaikan,” ujarnya, Senin (8/2/2021).

Secara grup, saat ini Wings Air mengoperasikan 64 pesawat yang terdiri dari 19 ATR 72-500 dan 45 ATR 72-600, kapasitas 72 kursi kelas ekonomi. Pesawat ini jenis baling-baling (turboprop) untuk melayani penerbangan jarak pendek menengah secara point to point.

Selain itu operasi Batik Air masih didukung oleh pesawat dengan teknologi modern. Pesawat yang masih dioperasikan terdiri dari sebanyak 44 Airbus 320-200CEO, enam Boeing 737-900ER, 25 Boeing 737-800NG serta satu Airbus 320-200NEO.

Sementara itu, operasi Lion Air didukung oleh sebanyak 78 Boeing 737-900ER, 43 Boeing 737-800NG, 10 unit Boeing 737-MAX 8. Namun, jenis ini masih belum diterbangkan kembali. Sisanya enam berbadan lebar (wide body) Airbus 330-300 dan enam Airbus 330-900NEO.

Danang memaparkan selama pandemi pesawat tersebut menjalani fase pengerjaan yang dimulai dari Sterilisasi Pesawat, Kebersihan Pesawat dan Peralatan Pendukung. Diikuti pengecekan dan Pemeliharaan Komponen Pesawat. Kemudian Pemeriksaan dan perawatan kinerja secara komprehensif dari seluruh komponen pesawat udara, yaitu pada mesin (preservation engine), perangkat tambahan daya (auxiliary power unit), navigasi, peralatan komunikasi, hiburan dalam penerbangan (inflight entertainment), fasilitas pesawat dan lainnya yang terkait.

Selain itu, ada pengecekan pesawat cadangan. Perawatan khusus untuk pesawat yang dipersiapkan sebagai cadangan, sesuai ketentuan dari pembuat pesawat yang dikenal dengan prolong inspection.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini