Donald Trump Hadapi Sidang Pemakzulan Hari Ini

Bisnis.com,09 Feb 2021, 06:15 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Donald Trump dan Melania Trump

Bisnis.com, JAKARTA – Senat Amerika Serikat (AS) akan menggelar sidang pemakzulan paling  bersejarah di  negara itu atas  mantan Presiden Donald Trump yang dituduh melakukan penghasutan untuk melakukan pemberontakan saat menjelang akhir masa jabatannya.

Setelah berbulan-bulan melontarkan teori konspirasi dan menekan petugas pemilihan umum memalsukan hasil, Donald Trump dituduh menghasut massa untuk menyerbu gedung parlemen (Capitol) AS dan menuntut penghentian  mengesahkan pemilihan presiden pada 6 Januari lalu oleh Kongres.

Hampir dipastikan Senat akan memvonis Trump  bersalah, sehingga dia tidak bisa lagi maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Ketua Senat Chuck Schumer mengumumkan, bahwa kesepakatan telah dicapai tentang aturan untuk sidang pemakzulan Donald Trump, yang dimulai pada 9 Februari 2021 sesuai kesepakatan.

“Struktur yang telah kami sepakati sangat adil,” kata Schumer di lantai Senat seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (9/2/2021). Dia mengatakan sidang pemakzukan iakan memungkinkan mencapai tujuannya, yakni kebenaran dan akuntabilitas.

Schumer mengatakan, bahwa pimpinan sidang pemakzulan dan tim pembela Trump masing-masing memiliki waktu 16 jam untuk menyampaikan argumen mereka.

Jika pimpinan sidang ingin memanggil saksi dalam persidangan maka akan ada pemungutan suara apakah akan mengizinkan mereka untuk melakukannya. Masing-masing pihak juga akan memberikan argumen penutup.

Selain itu, para senator akan punya waktu untuk mempertanyaan dan memberi pertimbangan. Persidangan akan ditutup pada Jumat malam untuk menghormati permintaan dari pengacara Trump, David Schoen, agar dia dapat menjalankan perayaan Sabat.

Pemimpin minoritas Senat Mitch McConnell setuju bahwa aturan tersebut akan memastikan pengadilan yang adil.

"Sidang ini akan memberi waktu yang cukup bagi para senator untuk meninjau kasus dan berargumen dari masing-masing pihak," kata petinggi Partai Republik itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini